Hari ini hari di mana Via dioperasi, bukan operasi yang menyeramkan sih, hanya semacam pen saja. Tapi kata dokter ini hanya mirip dengan pen, Via lupa namanya.
Via terbangun dari tidurnya, ia melihat wajah seseorang yang sangat ia cintai, Darren. Darren tertidur di kursi dekat ranjangnya. Darren memegang tangan Via sebagai tumpuan untuk tertidur. Via menyukai ini, menyukai bagaimana Darren menjaganya mati-matian.
Dengan penuh keberanian Via mengacak rambut Darren, menyisirnya supaya sedikit rapi, membuat sang empunya menggeliat terbangun.
"Udah bangun, Vi? Kamu mau apa? Mau minum? Aku ambilkan bentar." Tangan Via langsung memegang erat Darren, ia tidak membutuhkan itu. Ia sedang tidak ingin minum atau apapun.
"Enggak, Ren. Aku cuma pengen liatin kamu aja kok," sahut Via sambil menatap manik mata Darren yang nampak bersinar.
"Aku suka mata kamu deh, Ren," ucap Via lagi.
