"Lo itu yang sampah! Mamah lo yang sampah!" balas Feli dengan wajah merah, bukan karena sedang blushing atau apapun itu. Gadis itu tengah marah.
"Sampah kok teriak sampah, sampah itu yang rebut kebahagiaan orang lain, gak bahagia ya sama kehidupannya sendiri? Gak bahagia atau cuma nikmati harta? Gue, Clarita Lidya Ester Kaunang, gak akan pernah bisa menerima lo, ataupun anak lo. Anak lo ini anak haram! Anak lo ini anak hasil hubungan haram! Anak lo akan tanggung semua yang lo udah perbuat ke gue! Anak lo ini akan jadi malapetaka suatu hari nanti! Gue sumpahin—"
"Lidya!"
PLAK!!!
Ucapan Lidya terhenti karena dipotong dan ditampar oleh Evan, papahnya sendiri. Wajah Lidya merah, benar-benar marah. Namun hatinya juga terluka, ia kecewa. Laki-laki yang seharusnya menyayangi Lidya sepenuh hati dari kecil, kini beranjak pergi dari kehidupan Lidya. Anak mana yang tidak kecewa?