Dulu kita masih remaja, usia anak SMK. Di sekolah kita berjumpa, pulang pasti kita berdua.
—Sylvia Ivy Vianly.
***
Ravin terfokus pada jalanan yang cukup padat sore ini. Pria itu mengendarai mobilnya dengan penuh kewaspadaan. Semua cita-citanya satu persatu terwujud dan akan terus seperti itu, seperti janjinya yang sejak dulu ia tanamkan pada dirinya sendiri.
Motor matic yang dulunya menemani Ravin pergi ke sekolah, kini tergantikan dengan mobil keluaran terbaru. Rumah yang dulunya hanya satu lantai dan sempit, kini digantikan dengan rumah berlantai tiga yang sangat luas, bahkan saking luasnya saja Ravin sering tersasar.
Tangan Ravin mengusap punggung tangan seseorang di sampingnya. Ya! Siapa lagi kalau bukan Bening? Hidup Ravin akan lengkap jika bersama dengan Bening. Salah satu langkah terbesar yang Ravin syukuri sampai saat ini adalah berjuang bersama dengan Bening. Mereka sama-sama tumbuh dan mereka sama-sama mendapatkan semuanya setelah bekerja.