Alda nampaknya sudah tidur di kamar saat ini, sedangkan sang pemilik rumah yang sedang Alda singgahi — Ralisa tengah berada di depan laptop dengan mata lelah dan jejak air mata yang tak pernah hilang sedari tadi, pasalnya air mata tersebut selalu saja turun di saat jejaknya mulai menghilang. Pikirannya terasa sangat banyak sekali. Pikirannya terasa penuh sekali, masalah satu persatu datang tanpa permisi membuat Ralisa tak tahu harus bagaimana lagi.
"Makanya kalau punya suami itu dijaga, giliran sekarang suaminya punya selingkuhan malah nangis. Emang bisanya cuman nangis aja, cengeng!"
PLAK!!!
"ISTRI GAK BERGUNA KAMU! MASAKAN APA INI? GAK ENAK SAMA SEKALI"
"JADI MENANTU ITU YANG BISA NGURUS ANAK SAYA DONG! MASA NGURUS ANAK SAYA AJA GAK BISA, PANTESAN ANAK SAYA SELINGKUH."