Siska masih merasa seakan tidak percaya, hatinya berdegup sangat kencang saat itu.
"Aku pikir kau tak akan datang!" ujarnya lirih, entah mengapa wanita itu cukup emosional kali ini.
"Aku mencarimu dan kau tak terlihat di mana pun," lanjutnya, air matanya kembali mengalir begitu saja.
Davine dengan segera duduk di sebelahnya dan segera merangkul wanita itu.
"Maafkan aku, aku ada di sini sekarang!" jawab Davin, ia terus mengelus pundak Siska, mencoba menenangkannya.
"Selama ini kau selalu menghindar dariku, aku bahkan tidak mengerti apa salahku?" bukannya berhenti, hal itu malah membuat tangisannya semakin menjadi.
Mereka terdiam sejenak masih dalam posisi itu, saling merangkul satu sama lain dengan begitu erat, mencoba melepaskan semua rasa yang rindu yang bersarang di hati mereka masing-masing.