Mama Anne seolah menjadi permainan antara May dan Dokter kulit itu, permainan tanpa lawan dengan satu tujuan apalagi posisi bu Sulistiani yang tidak ada pembelaan. May dan Dokter tersebut sudah bersekongkol untuk memaksa bu Sulistiani untuk berangkat ke rumah sakit.
Bu Dokter muda itu turun ke bawah tanpa sepengetahuan bu Sulistiani, ia masih meninggalkan peralatanya di kamar perawatan. Masalah itu masih bisa ia ambil lain kali, tapi Anne harus di selamatkan saat ini. May duduk termenung mengamati aquarium, sambil memanggil-manggil ikan hias itu tanpa mereka mau menjawab May satu kali pun.
May melihat bayangan yang terlintas di rak kaca tempat mama Anne menaruh koleksi tas dan sepatu mahalnya, beralih dengan menolehkan kepalanya sambil melirik kaget yang ternyata bukan bu Sulistiani yang datang, tetapi bu Dokter muda dengan muka penuh ke kecewaan.