Vino lebih takut dari pada May, padahal posisinya yang sedang tidak bersalah dan apalagi sebagai pemberi kejutan. Anehnya Vino tidak bisa menyembunyikan rasa takut itu, sehingga wajahnya terlihat pucat Dan kebingungan.
"Vin, kasih tau May dong kejutanmu. Eh bukan kejutan deh, namanya kejutan yang terbongkar belum tepat pada waktunya" Kata Andi sambil tertawa, balon-balon dan seperangkat perlengkapan pesta ulang Tahun itu sudah tertata rapi di kelas yang sengaja di kosongkan untuk persiapan acara, sehingga Vino dan teman-temanya memanfaatkan itu.
"Mana coklatmu Vin?" Tanya Lisa sambil merogoh saku baju depan Vino, rupanya coklat itu masih belum ia ambil dari dalam tasnya. Coklat yang di balut pita dengan harga yang cukup mahal, yang seharusnya May menerima itu sekarang, karena saat itu adalah waktu yang tepat.