Pintu itu terbuka seperti sedang di hantam angin yang sangat kencang, muncul suara bantingan dan teriakam yang mengagetkan. Mereka mengira itu adalah suara yang muncul dari ruang musik, yang mungkin para Vocal sedang berlatih pemanasan suara.
Saat pintu itu berhasil di dorong Oleh Anne, rasanya baru detik itu Anne marasa tersadar. Dia telah keluar jalur pembatasnya sendiri, gagal membentengi diri sendiri, dan hancur masih bingung meraba-raba untuk mencari alasan.
"Apa sih?" Ucap Andi kaget sambil menoleh ke arah sumber suara itu, mereka semua sontak memutar lehernya beberapa derajat dan menemui sosok Anne yang tengah berdiri kaku di tengah-tengah pintu. Belum ada yang berani mengangkat bicara, karena jantung masing-masing dari mereka masih berdecak keras akibat suara keras yang tiba-tiba muncul itu.
"Anne?" Batin May lirih, sama sekali ia tidak menebak tentang kecemburuan Anne. May berfikir Anne datang akan mencaci maki dia mungkin, atau menfitnah lebih kejam lagi.