Sesampainya di rumah, ayah vira langsung bertanya pada Vira.
" Emang tadi di jalan ada apa vir, kok kamu nyuruh ayah untuk ngebut. "
" enggak kok yah, nggak ada apa apa kok," jawab vira sambil melepas sepatunya.
" gak mungkin sayang,, gak mungkin nyuruh ayah untuk ngebut. ayo jujur sama ayah." paksa ayah vira untuk mengatakan apa sebabnya vira meminta ayahnya untuk ngebut.
" emmm.... anu yah. tadi itu di belakang kita, ada anak yang mengikuti kita dari belakang, " jelas vira.
" ngikutin kita,,? siapa vir? "
" vira, juga nggak kenal ayah. "
" loh,, masak iya, gak kenal tapi ngikutin kita, ?"
" itu yah, tadi di sekolah pas jam pelajaran vira kan izin ke toilet, nah pas vira keluar dari toilet, ada cowok yang ngejar vira dari belakang, dia minta kenalan sama vira, tapi vira langsung buru buru masuk kelas," jelas vira pada ayahnya.
" siapa vir,? temen kamu yang namanya ilham kemaren? "
"bukan ayah, kalo ilham kan udah kenal"
" trus siapa, kok sampek waktu pulang ngikutin kamu,? "
" ya vira mana tau ayah, kan vira tadi nggak mau, waktu di ajak kenalan sama dia." pungkas vira sambil masuk ke kamarnya.
sambil memarkir sepeda motor vario hitam miliknya di depan rumah, tepat di bawah pohon Rambutan, yang tumbuh di halaman rumah vira. ayah vira masih berfikir tentang anaknya, selama vira masuk sekolah di SMA saat itu, hampir setiap ia menjemput anaknya dari sekolah pasti ada saja, kejadian yang terjadi, dan rata rata setiap kejadian itu di lakukan oleh anak laki laki yang ingin berkenalan dengan anaknya.
Ke Esokan harinya rutinitas sebelum berangakat ke sekolah, vira selalu bangun pagi dan sholat subuh berjamaah di musholla dekat rumahnya, setelah pulang dari mushola vira bergegas pulang ke rumah dan membantu ibunya memasak dan menyapu, serta pekerjaan rumah lainya.
memang sudah sejak kecil, vira didik oleh orang tuanya, untuk hidup disiplin dan bertanggung jawab. sehingga kebiasaan kebiasaan itu sudah menjadi karakter yang tertanam dalam diri vira. selain memiliki wajah yang cantik dan anggun, karakter yang baik, menjadi alasan dan sebab setiap para lelaki yang melihatnya terpikat dan jatuh cinta padanya.
"ayo ayah, udah jam 06 : 30 nih, " vira yang sudah siap berangkat sekolah, memanggil ayahnya .
" iya, iya sebentar ayah ambil helm dulu"
" Assalamualaikum buk, vira berangkat sekolah dulu ya. " ucap vira sambil mencium tangan ibunya.
"Waalaikumsalam, iya hati hati ya nak. " jawab ibunya.
vira berangkat sekolah di antar ayahnya, selama perjalanan, ayahnya banyak memberikan pesan pesan dan saran pada vira, agar selalu berhati hati kepada setiap laki laki yang ingin mendekatinya.
sesampainya di sekolah terlihat sudah mulai banyak anak anak yang datang di sekolah, termasuk dewan guru pun mulai terlihat berdatangan.
jam 7 : 00 wib. bel masuk pun berbunyi, semua anak anak mulai berlarian masuk ke kelas masing masing.
tapi di luar gerbang sana terlihat seorang siswa yang baru datang mendekat di gerbang.
" pak pak, tolong bukak dong pintu gerbanganya, maaf saya telat lagi pak, izinin saya masuk pak. " robert memohon pada pak Mukhlis untuk membukakan pintu gerbangnya.
" robert lagi robert lagi,, " pak Mukhlis geram melihat robert yang selalu telat datang ke sekolah.
"iya pak. tolong bukain dong gerbangnya. ini pak buat beli rokok" robert mencoba mengelabuhi pak satpam dengan memberikan uang rokok.
" emm.. buruan masuk" pak mukhlis diam-diam mengambil uang dari tangan robert sambil menoleh kiri kanan, setelah itu mendorong sedikit pintu gerbang, membukakan untuk Robert.
akhirnya robert pun bisa masuk kelas sekolah. segera robert memarkir kan sepeda motornya di halaman sekolah, dan bergegas masuk ke dalam kelas, dan di saat robert masuk kelas, ternyata pak guru sudah berada di dalam kelas. seketika itu robert berhenti di depan pintu kelas dan tersenyum menghadap ke arah pak guru yang sedang memberikan materi pelajaran.
" he he, maaf pak saya telat, " ucap robert sambil mendekat ke arah pak guru.
" dari mana kamu, jam segini kok baru datang.? " tanya pak guru menoleh ke arah robert sambil agak sedikit menurunkan kaca matanya ke batang hidung.
" biasa pak, baru bangun" sahut salah satu temanya dari belakang. lalu di sambut tawa terbahak bahak oleh teman sekelas.
"sudah sana duduk, awas besok jangan di ulangi lagi ya.. " ucap pak guru memerintah robert untuk duduk.
selama jam pelajaran berlangsung, robert terlihat menahan kantuk yang amat sangat berat, sehingga ia pun tidur di kelas. zaki yang duduk tepat di sampingya, berkali kali membangunkan dan menyenggol robert agar ia terbangun.
" sst,, bos, jangan tidur, tuh pak guru memandang ke arah kita. " ucap zaki
" ah,,, ganggu aja kamu zak, udah biarin aja, yang penting hari ini aku kan masuk sekolah, dan tidak bolos, " jawab robert sambil memperbaiki posisi tidurnya. yaitu dengan tetap duduk dan badanya di bungkukkan bertumpu pada tasnya yang ada di meja di jadikan sebagai bantal.
karna posisi bangku mereka berada di belakang, maka selama pelajaran berlangsung pak guru tidak memerdulikan kalau ada muridnya yang tertidur. selama ia menjelaskan dan memberikan materi tidak ada yang ramai dan membuat gaduh maka semua di anggap beres.
saat bel istirahat berbunyi semua anak anak keluar kelas, robert tetap tertidur pulas.
" bos bangun, ayo kita keluar, udah istirahat tu,," panggil zaki sambil menggoyangkan tangan robert, agar dapat terbangun. namun robert masih tetap tidur dan tidak terbangun. akhirnya zaki meninggalkan robert dan menyusul teman temanya keluar.
Di kantin ilham dan doni terlihat sudah duduk dan sedang menikmati makan bakso dan di sampingya sudah tersedia es teh, buatan bu ukah, penjaga kantin sekolah.
sambil melahap baksonya doni dan ilham terlihat sesekali saling ngobrol.
" ham, gimana misi mu selanjutnya? " tanya doni
" misi, apaan don? " jawab ilham, sedikit bingung dan tidak tau permasalahan yang di maksud oleh doni.
" ah kamu ham, gaya mu nggak faham pertanyaan ku, vira ham. gimana? " ucap doni meledek ilham.
" oh,, Vira..! habis, gimana aku faham don, la wong kita sedang ngobrolin permainan bola kita kemaren sore, ehh,, tiba tiba kamu nanyain masalah vira. kan nggak nyambung" jelas ilham menjelaskan sambil memukul keningnya sendiri dan tertawa kecil.
" gima ham, kamu udah tau dan jadi main ke rumah vira? "
" belum nih don, kemaren pas aku bawa sepeda motor mu itu, udah sempat hampir, tapi ku pikir pikir dan melihat respon pabaknya ke aku kemaren yang nggak enak ke aku, jadi aku nggak jadi pergi don, kalo sekarang aku maksain main ke rumah vira, dan bapak nya belom welcome ke aku, ntar malah bikin tambah sulit usahaku untuk mendapatkan vira, " jelas ilham ke doni.
"oh gitu, emang bapaknya vira galak ya ham? "
" ya belum tau juga sih don, cuman dari penilaianku sementara ni ya, kelihatanya dia orang disiplin banget, buktinya waktu aku ketemu kemaren, aku di kritik dari cara penampilan ku dan sikap ku. "
"wah tantangan berat itu ham, " sahut doni sambil tertawa.
lanjutin bab selanjutnya yuk,,, !