Chereads / HARTA TAHTA VIRA / Chapter 21 - Robert bersilat lidah

Chapter 21 - Robert bersilat lidah

Sebetulnya ini bukan Kesalahan robert yang pertamakali, tapi mungkin pak wahyu yang lagi kesal saja hari itu, karna pak wahyu merasa kalau robert benar benar tidak memperhatikan apa yang telah ia sampaikan dari tadi dengan sungguh sungguh. semua mata memandang ke arah pak wahyu yang berada di dekat robert, tidak terkecuali termasuk lham dan doni.

" ini buku apa bert, ?"

tanya pak ilham sambil tanganya sudah berada di telinga kanan robert, dan menarik ke atas. tapi kali ini robert tidak begitu memperdulikan jeweran pak wahyu, buatnya jeweran itu hal biasa, tak menjawab pertanyaan dari pak wahyu langsung saja dia menutup buku B. inggris dan memasukan ke dalam tas lalu kemudian mengambil buku PPKN dan membukanya. perlahan pak wahyu melepaskan tanganya dari telinga robert.

"iy udah pak maaf, ini udah saya ganti"

pak wahyu meredakan emosinya yang tadi mulai naik, dan kembali ke depan.

Semua kembali mengerjakan soal soal yang di perintahkan oleh pak wahyu. kelas menjadi hening dan tenang, di balik keheningan itu ada yang fokus mencari jawaban ada yang melirik lirik ke arah kiri dan kanan, berharap mendapatkan contekan. Gilang dengan kaca mata tebalnya terlihat begitu santai dan mengamati satu persatu soal soal tersebut, Doni mulai kebingungan, ia mencoba menoleh ke arah kirinya di lihat ilham juga belum mengerjakan, ia menoleh ke kanan di depan ia lihat gilang sedang serius, segera ia mencari salah satu buku yang tidak begitu perlu di sobek bagian kertas yang kosong, dan ia remas remas sampai menjadi seperti bola pimpong lalu di lemparkan ke punggung gilang, gilang pun menoleh ke belakang.

" ssttt,, minta contekanya dong"

gilang menggelengkan kepala dan melambaikan tangan kirinya.

ilham yang duduk di samping doni malah tertawa terbahak bahak melihat doni di cuwekin gilang.

" ini lagi, kenapa kamu malah tertawa ham, emang kamu udah selesai " doni kesal dengan sikap sahabatnya itu yang justru menertawakanya bukan malah membantunya.

" Doni doni, makanya balajar, jangan asyik main aja. giliran waktunya ulangan bingung. "

",, kamu ham,,,! sok soan ngomongin aku, emang kamu sendiri belajar, "

di tengah tengah jam pengerjaan soal, doni dan ilham malah ribut, sedangkan robert tetap tenang dan memegang polpen seperti orang yang sedang menggarap, padahal dia sama sekali nggak faham dengan soal soal tersebut.

waktu mengejarkan tinggal sepuluh menit, mulailah ilham beraksi yaitu meminta jawaban pada gilang, karna sudah menjadi perjanjian setiap gilang di minta tolong oleh ilham mengenai pelajaran, maka gilang akan selalu memberikan sebagai balas budinya pada ilham saat gilang di kerjain anak anak gengnya robert, doni pun heran dengan pemandangan itu saat gilang melemparkan kertas contekan ke ilham.

" kok kamu di kasih ham,,? "

" haha, itu semua tergantung amal dan perbuatan kita masing masing don. "

" ah, curang kamu ham, sini aku liat jugak, "

sebagai sahabat yang selalu bersama dan selalu ada saat teman membutuhkan, ilham memberi contekanya pada doni.

Saat jam istirahat, robert denga tiba tiba menggandeng puout dan langsung menuju kantin tempat nongkrongnya bersama anak buahnya, yaitu di tempat biasa di meja paling ujung hampir dekat dengan pintu ke toilet. melihat perlakuan robert yang sudah hampir beberapa minggu ini tidak pernah mengajaknya untuk bareng, puput hanya terdiam dan mengikuti ajakan robert. sambil menggenggam tangan puput robert berjalan, di sepanjang jalan menuju kantin hati puput bahagia sekali, pacarnya itu tak seperti yang ia curigai selama ini, ternyata Robert masih sayank padanya.

" sayank tau nggak, aku tu kangen banget sama kamu, maaf ya akhir akhir ini aku agak sibuk jarang samperin kamu"

ucap Robert sambil memegang kedua tangan puput dan mengecupnya.

puput menjadi semakin ga karuan, bagaikan sedang berada di samudra cinta yang luas yang tak ada tepinya, dan semua menyaksikan kebahagiaan hatinya itu.

" iya sayank, aku juga kangen banget sama kamu, setiap hari aku samperin kamu selalu ada aja alesanya"

" iya sayank makanya maafin aku ya, "

" iya sayank, tapi janji ya nggak bakalan cuwekin aku lagi, !"

" janji,, "

mereka menemukan kedua jari kelingkingnya dan robert pun segera memeluk erat tubuh puput. jantung puput berdetak cepat seperti mau copot, saat dalam dalam pelukan robert, setelah kian lama nggak ngrasain rasa dag dig dug itu terjadi kembali. sedangkan robert berekspresi manyun, wajahnya mengkerut dalam hatinya berkata, bodo amat sih jadi cewek, aku kan cuma pura pura, biar dia nggak curiga terus ke aku, lagian dengan begini aku aman dari gangguan dia dan bisa mencuri curi waktu untuk bertemu vira.

" ya udah sekarang kamu percaya kan sayank sama aku? "

" iya sayank, aku percaya kok sama kamu"

sebetulnya tidak hanya robert yang hari itu gelisah memikirkan vira, tapi ilham pun sangat khawatir dengan kabar vira, tapi karna sebuah peraturan di SMA 1 SINABANG itu tidak ada yang boleh bawa handpond kecuali dewan guru dan boleh untuk siswa dan siswi yang sedang dalam keadaan emergensi. maka ilham tidak bisa menghubungi vira saat di sekolah.

" ayah vira gimana ya don, udah sehat belum ya,? "

" ya mana aku tau ham, terahir kan kita sama sama malem minggu kemaren. "

" vira kapan ya mau masuk sekolah lagi, "

dan masih banyak pertanyaan pertanyaan yang di ucapkan oleh ilham pada doni, namun saat mengucapkan pertanyaan pertanyaannya itu, ia tidak sedang menghadap ke doni, tapi mengucapkan pertanyaan pertanyaan itu dengan menghadap ke atap sekolah.

" kamu pikir aku Bapaknya vira, ? semua kamu tanyain ke aku "

ucap doni sambil meraupkan tanganya pada wajah ilham yang tak berkedip dan memandangi atas atap.

tak lama kemudian robert dan puput lewat di depan mereka berdua, bergandengan tangan.

" eh ham, kamu liat,, "

doni mendorong pelan punggung kanan ilham, saat melihat robert dan puput lewat di hadapan mereka dengan bergandengan mesra, ilham pun terdiam melongo melihatnya.

" apa ku bilang kan, robert itu masih pacaran sama puput tu buktinya mereka masih jalan kan, makanya jangan sampai dia deketin vira."

cloteh doni merasa ikut geram dengan robert, ilham hanya mengangguk angguk seperti merencanakan sesuatu hal.

" don ntar malam kita keluar ya, "

" Siapp ".

tak lama kemudian nia dan shinta sahabat dekatnya vira, melintas dari arah kantin hendak masuk ke kelas.

" shin, kalian udah,,? "

tegur ilham spontan saat mereka melintas, mereka pun terkejud dan berhenti sambil memegang dada mereka.

" udah apanya, ,,?"

" udah dari rumah sakkt? "

" belum ham, rencana kami berdua ntar sore kami mau kesana, emang kalian udah? "

" kenapa nggak ntar malam aja,, ? ntar bareng sama kami, "

"ah nggak ah, kita ntar sore aja, "

akan kah mereka menjenguk ayahnya vira bareng,,,?