Monalisa mengeram kesal pada suaminya, lantaran saat ini Abidjan sudah tidak lagi berpihak padanya lagi, setelah Abidjan tahu kalau tujuan Monalisa kembali padanya bukanlah untuk menjalin hidup rukun dengannya. Tetapi, semua itu hanya untuk melampiaskan dendam kesumat pada keluarganya.
"Kamu jangan asal tuduh ya Mas!" Ketusnya melengos pergi dari hadapan Abidjan.
'Sial! Berani sekali dia bersikap seperti ini padaku. Aku tidak akan pernah membiarkanmu melakukan kejahatan Monalisa.' Batin Abidjan menatap nanar pada setiap langkah istrinya.
Abidjan menengadahkan kepalanya, dan menatap pada langit-langit rumah sakit. Abidjan sangat menyesalkan atas semua yang telah terjadi dia merasa bersalah pada Reinard, dan juga almarhum istrinya Selina.
'Andai saja aku cepat menyadari kalau Monalisa ini adalah Iblis yang menjelma jadi Manusia. Mungkin, kita masih bersama sampai saat ini Selina.' Lirihnya membatin.
'Maafkan aku Selina,' Abidjan meneteskan air matanya.
TES. TES. TES.