Chereads / Tiada Harga Diri / Chapter 33 - Lega

Chapter 33 - Lega

Nisan itu tak lepas dari pelukan Calire, Claire begitu nyaman berada di tempatnya saat ini.

Terduduk disamping makam Pras, memeluk nisannya dan mengusap bunga diatas makamnya.

Claire tak menghilangkan senyumannya sejak awal datang, Claire merasa sangat senang karena keinginannya kali ini tercapai.

Disana tidak ada siapa pun, Claire bisa dengan tenang berada disana sampai Claire bosan nanti.

Tapi sepertinya Claire tidak akan bisa merasa bosan dengan keberadaannya itu, Claire menyukainya, merasa tenang ketika berada disana.

Claire tak lagi menangis sekarang, sekali pun Claire masih tidak bisa menerima kepergian Pras, tapi Claire berusaha untuk tidak menangis lagi.

Claire memang harus kuat menjalani hidupnya sekarang, bukan air mata yang akan membuat Claire mampu bertahan.

Melainkan senyuman, Claire harus berusaha tetap baik-baik saja sekali pun memang keadaannya tidak sebaik itu.

Claire harus bisa menerimanya, meski kini tiada lagi Pras bersamanya, tapi Claire yakin Pras masih ada didekatnya dan menemaninya.

Claire memang tidak bisa lagi melihat Pras lagi sekarang, tapi Claire yakin kalau Pras akan tetap bisa melihat Claire disana.

Pras pasti akan tetap menenani Claire sampai kapan pun, bahkan mungkin sampai nanti mereka bertemu dan bersama lagi di alam sana.

Claire selalu mengharapkan hal itu, berharap kalau mereka berdua memang akan bisa bersama lagi suatu hari nanti.

Claire sudah mengungkapkan semuanya disana, Claire yakin kalau Pras bisa mendengarnya dengan sempurna, karena Claire juga berkata dengan tenang tanpa ada air mata.

Claire menceritakan semuanya, tentang apa yang dirasakannya dan apa yang kini menjadi keputusannya.

Claire tahu Pras pasti keberatan dengan pilihan Claire, tapi Claire tidak peduli dengan itu.

Pras sudah meninggalkannya begitu saja, jadi biarkan Claire memilih apa yang jadi keinginannya juga sekarang.

Jika memang Tuhan masih mengizinkan Claire untuk tetap hidup, maka biarkan Claire menjalaninya dengan langkahnya sendiri.

Menjadi apa yang diinginkannya, agar Claire bisa tetap bahagia menjalani hidupnya yang tak lagi sebaik dulu.

Claire meminta maaf pada Pras, karena sudah sangat mengecewakannya, mengecewakan dengan apa yang menjadi pilihan hidupnya.

Claire merasakan hembusan angin yang terasa semakin dingin, Claire sadar sudah sangat lama dirinya berada di makam Pras.

Claire juga tahu kalau saat ini hari sudah berganti sore, Claire semakin bahagia dengan hal itu, karena ternyata Claire datang di waktu yang tepat.

Tidak ada yang datang ke makan Pras hari ini, terutama Tina dan juga Wahyu, Claire sangat bebas berada disisi makam Pras sepanjang Claire menginginkannya.

"Kamu tahu Pras, aku masih sangat berharap kalau kamu tidak pergi, kamu hanya hilang dan belum bisa menemukan jalan untuk kembali"

Claire kembali teringat dengan kejadian malam itu, lokasinya memang cukup jauh dari tempat tinggal mereka.

Tapi Claire yakin kalau memang Pras masih ada, Pras akan bisa kembali ke rumah tanpa kesulitan mencari jalannya.

"Aku berharap kamu akan datang menemui aku, memeluk aku lagi dan kita akan bisa sama-sama lagi, aku rindu Pras sama kamu"

Fikiran Claire memutar semua memori dirinya bersama Pras, menyenangkan sekali, sampai kapan pun Claire memang tidak akan bisa melupakannya.

Kebersamaan selama 10 tahun, terenggut hanya dalam satu malam saja, Claire sangat marah pada malam itu.

Marah pada mereka semua, marah pada keadaan dan marah pada dirinya sendiri.

Claire memang mungkin salah karena telah memilih menghubungi Pras malam itu dari pada polisi, tapi Claire tidak menginginkan kejadian itu, tidak ingin membuat Pras celaka bahkan sampai membuat Pras pergi untuk selamanya.

Ingin sekali Claire menyusulnya, tapi harus dengan cara apa, bukankah malam itu Claire juga sudah sangat tidak berdaya.

Tapi Tuhan masih saja menyelamatkannya, membiarkan Claire tetap hidup meski dalam kehancuran seperti itu.

Claire tersenyum, masihkah bisa Claire menyebut dirinya beruntung, setelah apa yang dialaminya .... Claire masih saja tetap hidup.

"Kenapa kamu menghilang Pras, kamu tidak pernah menemui ku bahkan sekedar dalam mimpi, kamu tidak tahu kalau aku teramat merindukan kamu ?"

Claire menunduk ke makam Pras, terdiam memejamkan matanya, Claire menunggu Pras datang sekarang.

Claire tidak akan merasa takut jika memang Pras tidak lagi terlihat tampan, Claire ingin mendengar suaranya .... memeluk dirinya.

Kerinduan terhadap Pras sudah sangat menyiksa Claire, dulu Claire tidak pernah bisa merasa kerinduan sampai seperti ini.

Karena Claire mudah menemui Pras setiap kali Claire merasa rindu, tapi sekarang semua berbeda, Pras tak lagi mampu untuk diraihnya meski pun hanya sedikit.

"Boleh aku tidur disini malam ini, aku bosan sendiri, sekarang aku tidak suka dengan kesendirian Pras kamu tahu aku ingin selalu ada yang menemani"

Claire meremas bunga-bunga itu perlahan, Claire merindukan semuanya, kebersamaan dengan Pras.

"Pras aku tidak suka dengan sepi, kehadiran mereka sangat membuat ku bahagia, kesepian itu memang seperti tak ada lagi, tapi semua itu bohong"

Claire kembali tersenyum, memang seperti itu keadaannya, Claire memang bahagia bersama mereka yang pernah datang padanya.

Tapi bahagia itu hanya sesaat, Claire akan kembali sepi dan terluka setelah kepergian mereka.

Setelah Claire kembali sendiri, Claire akan kembali mengingat dan merindukan Pras, entah bagaimana caranya agar Claire bisa terbiasa hidup tanpa Pras.

Mungkin Claire akan bisa memilih langkah yang lebih tepat lagi, memilih jalan yang lebih benar lagi.

"Aku suka dengan hal baru itu Pras, mereka telah membuat ku menyukainya, membuat ku selalu menginginkannya lagi dan lagi"

Claire menekan dadanya, Claire mengingat apa yang dilakukannya dengan para lelaki itu.

Detaknya berubah, Claire merasakan hal lain dalam dirinya, Claire menginginkan mereka ada sekarang.

Claire terduduk dan melihat sekitar, tidak ada siapa pun disana, Claire tidak bisa melihat siapa pun disana, terutama mereka yang hadir dalam ingatan Claire.

"Aku ingin mereka, atau salah satunya"

Claire kembali pada makam Pras, menatap nisan itu lagi, Claire enggan pergi tapi Claire bersama mereka sekarang.

"Aku pamit Pras, aku akan kembali setelah urusan ku selesai, aku akan kembali meski mungkin kamu gak mengharapkan aku kembali"

Claire bangkit dan berjalan meninggalkan makam Pras, sebenarnya Claire masih ingin bersama Pras disana.

Tapi perasaan yang tiba-tiba hadir itu mampu membuat Claire berpaling, Claire ingin mencari mereka .... dimana mereka, Claire inginkan mereka sekarang untuk menemani Claire.

Claire ingin sedikit melupakan kesepiannya saat ini, Claire tidak bisa bersama Pras jadi biarkan saja Claire ingin bersama mereka sekarang.

Claire akan mencari siapa pun yang memang mau menemaninya, mampu membutnya tidak merasa kesepian lagi.

Tak apa meski pun hanya sesaat, yang penting Claire bisa merasakannya dengan nyata.