Nino memasuki ruangan kerjanya, Nino tidak tahu kalau ternyata Annisa membuntut di belakangnya.
Nino terdiam saat melihat Annisa berjalan ke hadapannya, dan tak berniat menyapanya lebih dulu.
Untuk beberapa saat keduanya sama-sama terdiam, Annisa memperhatikan wajah Nino yang terlihat ada lebamnya itu.
"Kerjaan ku banyak, Sa"
Ucap Nino, merasa kedatangan Annisa hanyalah membuang waktunya percuma.
"Wajah kamu kenapa, No ?"
Nino mengernyit dan menggeleng, untuk apa menanyakan itu sekaran, Nino tidak mau membahasnya.
"Kamu ribut sama siapa ?"
"Kamu ada apa kesini sekarang ?"
"Malah balik tanya, itu wajah kamu kenapa, jawab dulu baru bisa tanya balik"
Nino menghembuskan nafasnya berat, tidak mungkin Nino menceritakan apa yang dilihat dan dialaminya kemarin malam.
Annisa pasti akan marah dan kecewa terhadap Claire, biarkan saja untuk saat ini Nino akan menyimpannya sendiri.