"Argghhhh, gimana dong ga fokus gini," kesal nya.
"Iyan," panggil Nathaniel, sambil mengetuk pintu.
"Iya pah," jawabnya.
"Belum tidur?" tanya Nathaniel. "Belum pah," jawabnya.
"Papah masuk ya?"
"Iya, masuk aja pah."
"Papa mau ngomong sama kamu."
"Ngomong apa pah?" tanya Giyan antusias.
"Papa mau ngajak kamu ke rumah papah nya key, ucap nathaniel.
"Ngapain pah, lagi pula juga udah malem gini."
"Bentar aja, silaturrahmi. Gak enak tadi Ryan udah ngajak main ke rumahnya."
"Mau gak?" lanjut nathaniel.
"Yaudah, giyan ganti baju dulu," pasrah Giyan karna kalau sudah seperti ini tidak ada yang bisa mengubah keputusan sang papah.
"Papa, tunggu di ruang tamu," ucap Nathaniel, lalu melenggang pergi.
Giyan mengenakan baju kaos berwarna hitam polos itulah kesukaan nya dengan dilapisi jaket jeans berwarna biru dan
Celana jeans berwarna hitam. Ia sudah siap dan turun ke bawah menemui papah nya di ruang tamu.
"Yu, pah," ajak Giyan.