Sambil menunggu Liya membuka ponselnya untuk menyibukkan diri. Namun, tiba-tiba ia mengingat Vano, lebih tepatnya perempuan yang bersana Vano tadi siang.
Gue pingin ke rumah Vano, tapi ngapain.
Liya melihat jam yang berada diponselnya, pukul 18.45.
Masih jam segini sih, nggak ada salahnya, lagipula nanti gue Cuma lewat. Laper juga bisa ditahan.
"Ini nasi gorengnya," kata si pedagang.
Liya mengambilnya lalu memberikan selembar uang, setelah itu ia mengendarai motornya.
***
Liya memberhentikan motornya, kurang tiga rumah lagi dan setelah itu rumah Vano.
Liya membuang napasnya. Semoga aja gue bisa nemuin jawaban siapa cewek yang tadi itu. Dan kalo gue udah tau jawabannya, semoga nggak bikin gue sakit hati lagi. Semangat Aliyaa!!
Setelah itu Liya menjalankan motornya lagi, diliriknya rumah Vano yang berada di samping kanannya.
Dan, lagi-lagi Liya hanya dapat menghembuskan napasnya. Ia pikir akan menemukan jawaban jika ia kemari, tapi ia tak menemukan apa-apa.