"CLIERA SORRY LAMA!" terdengar suara teriakan Abigail. Sudah jelas Cliera sangat mengenal Suara itu, suara Abigila memang beda dari yang lainnya.
"OMO!" pekik Abigail menutup mulutnya, "ada cogan kok gak bilang-bilang sih, Ra? Luntur sudah harga diriku," bisik Abigail pada Cliera.
"Gak usah lebay deh!"
"Ihh, kan gue malu jadinya."
"Sejak kapan lo punya rasa malu? Bukannya dari dulu urat malu lo udah putus ya, Bi?"
"Udah pernah ngerasain ditimpuk sepatu si botak gak?"
Cliera menggelengkan kepalanya.
"Lama amat timbang manggil si bungsu doang-eh, lo Rangga kan?"
Abigail lantas menoleh kearah Aruna. Sejak kapan gadis itu SKSD pada cowok? Biasanya juga ngamuk-ngamuk.
"Kasian deh yang gak kenal sama Rangga!" Aruna meledek.
"Emang lo kenal?"
"Ya kenal lah, orang kita pernah kenalan. Gak percaya? Tanya aja sama Rangga, iya kan, Ga?"
Rangga hanya mengangguk singkat. Padahal saat itu kan yang berkenalan dengan Aruna itu bukan dirinya melainkan Louis.