"Aku akan keluar, kalian tunggu saja disini," ujar Vany dengan wajah yang kini berubah menjadi serius.
"Kenapa tidak disini saja, Kak?" tanya Vanesha lagi.
Namun kini Vany tidak menjawab pertanyaan Vanesha, Vany hanya pergi begitu saja meninggalkan tiga orang yang menatapnya dengan tatapan bingung.
Vany melangkahkan kakinya untuk keluar dari restoran itu. Setelah menemukan tempat yang terlihat cocok, Vany langsung menatap ponsel Vanesha yang tidak perlu membutuhkan kata sandi untuk membuka kunci layarnya.
Vany menarik napasnya dalam-dalam, kemudian ia mengembuskannya perlahan. Dengan memberanikan dirinya, akhirnya jari telunjuknya menekan tanda telepon pada kontak ayahnya.