Untuk hari selanjutnya, Lea masih bersikap sama. Ia enggan untuk berbicara dengan Ninda. Apalagi dengan Radi. Melihat wajahnya saja Lea langsung berpaling. Tetapi, kedua sahabatnya itu berusaha untuk menghibur Lea. Agar wanita itu kembali ceria seperti biasanya. Namun, usaha mereka berdua tidak membuahkan hasil.
Lea masih tetap diam dengan segala kesedihannya. Walau begitu, Ninda tetap memberikan perhatiannya. Ia membawakan makan siang untuk sahabatnya. Semua itu ia lakukan agar Lea tidak jatuh sakit akibat masalah yang sedang ia hadapi saat ini.
"Lea, aku mohon! Makan dulu, nanti kamu sakit," ucap Ninda seraya memaksanya.
"Aku sedang tidak lapar."
"Walau tidak lapar, kamu harus tetap makan, Lea."
Kemudian Ninda memberikan suapan untuk Lea. Awalnya wanita itu menolak, tetapi Ninda tetap memaksa. Akhirnya, Lea membuka mulutnya dengan lebar. Mempermudah makanan itu untuk masuk ke dalam mulutnya. Ninda tersenyum lebar, ia senang dengan itu.