Setelah berhasil pamit dengan Mamanya, akhirnya kini Cheryl bisa mengembuskan napas lega ketika mobil yang ia tumpangi bersama dengan Ben sudah meninggalkan rumahnya.
Ben yang melihat Cheryl mengembuskan napasnya, langsung menoleh ke arah Cheryl yang duduk di sampingnya yang sedang menyetir.
Ben tersenyum melihat ekspresi Cheryl yang terlihat sangat lega. "Kenapa kau terlihat begitu lega?" Ben meledek Cheryl.
Namun Cheryl sudah tidak kaget lagi, karena ia sudah sangat sering diledek oleh Ben.
"Karena … jika kau terlalu lama mengobrol dengan Mamaku, bisa-bisa kau mengetahui semua aibku," jawab Cheryl yang menyampaikannya dengan nada yang terdengar kesal.
Ben kemudian terkekeh namun berhasil ditahan olehnya. Tawa Ben membuat Cheryl merasa curiga dengan gerak gerik Ben.
"Kenapa kau tertawa?" tanya Cheryl dengan memicingkan matanya, karena ia tidak mau Ben kembali meledeknya.
"Apa kau masih mengompol sampai sekarang?" tanya Ben yang sudah tidak bisa menahan tawanya.