Keiyona memperhatikan lama anak-anak panti asuhan yang saat ini berada di hadapannya. Entah apa yang ada di pikiran Keiyona, satu sisi ia merasa kalau dirinya cukup beruntung. Di satu sisi lainnya ia merasa kalau dirinya tidak sebahagia anak-anak panti yang ada di hadapannya. Padahal Keiyona tidak mengetahui apa yang di rasakan anak-anak panti itu. Keiyona tidak berpikir kalau mereka juga ingin tahu orang tua mereka siapa bahkan kalau bisa mereka juga ingin bersama dengan orang tua kandung mereka. Tidak seperti Keiyona yang bersama orang tua, tapi tetap saja seperti hidup sendirian. Namanya juga hidup tidak selamanya bisa jadi seperti apa yang kita inginkan.
"Mungkin gue yang kurang bersyukur." batin Keiyona sambil menatap ke arah anak-anak panti di hadapannya saat ini.