Clayton memperhatikan layar ponselnya lama, kemudian ia berjalan menjauh dati Keiyona yang menatapnya di meja mereka saat ini.
Clayton pun mengangkat panggilan telepon dari Zevanya, kekasihnya.
"Clayton!"
Clayton memejamkan matanya sejenak mendengar pekikan keras dari Zevanya di seberang sana. Ia tahu Clayton bersalah saat ini, sangat sadar akan hal itu.
"Tega kamu ya." katanya terdengar sangat menahan amarahnya saat ini.
"Vanya."
"Apa? Kamu masih mau membela diri kamu, huh?! Kamu mempermalukan aku disini, Clay!" katanya yang terdengar menggema dan sepertinya Zevanya sedang berada di dalam toilet saat ini.
"Aku bisa jelasin, Vanya." kata Clayton yang terdengar tidak ingin mencari masalah, walaupun ia sudah berada di dalam masalah saat ini.
"Enggak perlu. Aku udah lihat semuanya dengan jelas. Kamu pikir aku bodoh, Clay? Kamu pergi sama bocah SMA itu! Apa sih yang kamu lihat dari dia?"
"Oh, atau aku memang udah enggak berarti buat kamu?" kata Zevanya lagi.