"Jam berapa kau pulang?"
"Sekitar jam enam."
Lusi yang menutup laptopnya. "Mengapa kau tidak membangunkan kami?" tanyanya.
"Aku pikir kalian kelelahan, jadi lebih baik aku membiarkannya. Kau dan Arkan tidak melakukan 'itu' kan?"
"Tidak. Kami hanya makan bersama dan tertidur setelahnya. Kau jangan berpikir terlalu jauh. Tidak ada hubungan apa-apa di antara kami."
Keke mengunyah buah anggur terakhir dan beranjak pergi. "Aku akan tidur. Kau jangan terlalu lelah," ucapnya pada Lusi.
"Tidurlah. Aku masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan."
Sebelum melanjutkan pekerjaannya, Lusi pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Tenggorokannya terasa kering, akibat duduk berjam-jam dan tidak meminum apa pun.
"Sudah jam sebelas," gumam Lusi. Dia yang berniat untuk tidur, harus mengurungkannya karena perut Lusi tiba-tiba berbunyi pertanda lapar.
"Mengapa kau datang di saat seperti ini? Aku tidak memiliki apa pun untuk dimakan," gumamnya sembari mengusap perut.