Jarum jam terus bergerak. Arkan sudah bersiap untuk pergi hari ini. Ia sudah menantikan hari ini dengan begitu lama, dan sepertinya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah datang di depan mata.
"Apa penampilanku masih bisa ditebak?" gumam Arkan di depan cermin.
Pria itu mengenakan kemeja berwarna biru muda dan celana bahan abu-abu. Arkan mengenakan sebuah topi berwarna hitam dan masker penutup wajah dengan warna senada. Pria itu terlihat sangat berbeda hari ini, bahkan bagi orang yang mengenalnya sejak lama, sangat jauh berbeda dengan gaya Arkan sehari-hari.
"Sepertinya sudah terlihat sempurna. Tidak akan ada yang mengenaliku," ucapnya lagi dan mengambil tas ransel yang menggantung di balik pintu kamarnya.
Arkan menyusuri jalanan dengan berjalan kaki. Dia tidak bertemu Lusi siang ini, mungkin wanita itu sudah pergi pagi-pagi sekali.
