Chapter 16 - Seorang Penyembuh?

Seperti yang diucapkan oleh Lucas malam tadi, pagi harinya pun Lucas menghampiri Eliot yang tengah membersihkan rumah sebelum ia berangkat ke sekolahnya.

"Eliot." Lucas memanggil Eliot yang kini menolehkan pandangannya menatap Lucas.

"Ini … aku ingin kau segera mendapatkan hasilnya setelah aku memberikan gulungan ini, hanya isi dari gulungan ini yang ingin aku ketahui." Lucas berucap seraya menyodorkan gulungan yang ia genggam kepada Eliot, dan hal itu membuat Eliot menatap gulungan tersebut dan beralih menatap Lucas.

Eliot mengambil gulungan itu sambil tersenyum dan mengangguk untuk menanggapi ucapan Lucas, "Aku pastikan kau akan mendapatkan isinya setelah guru dan sang ahli selesai mengartikan tulisan ini, Lucas." Eliot berucap demikian, dan hal itu membuat Lucas mengangguk menanggapinya.

"Terima kasih banyak Eliot, hidupku sekarang bergantung kepadamu." Lucas berucap, dan hal itu membuat Eliotn mengerutkan dahinya dan mengangguk untuk kemudian pergi dari rumah tersebut bersamaan dengan Daisy dan juga Sam.

Mereka bertiga pun pergi untuk bersekolah, dan meninggalkan Lucas di rumah sendirian. Tak ada lagi yang bisa dilakukan oleh Lucas selain menunggu hasil dari penelitian itu, ia pun hanya bisa berharap jika hasilnya keluar dengan cepat, agar ia bisa langsung menemui salah satu bintang yang sama sepertinya.

Seperti yang diketahui oleh semua orang, kata 'menunggu' adalah hal yang sangat membosankan dan juga mengesalkan. Lucas tidak pernah merasa seberharap seperti saat ini.

Setiap kali Daisy datang, ia selalu bertanya mengenai perkembangan dari gulungan itu, namun Daisy selalu menjawabnya dengan gelengan kepala dan keterangan seperti, 'Mereka belum menemukannya' , 'Masih dalam proses', dan 'Tunggulah sebentar lagi.' kata-kata seperti itulah yang diberikan oleh Eliot kepada Lucas setiap harinya.

Tentu saja hal itu membuat Lucas merasa putus asa, dan menyesal karena ia telah memberikan gulungan yang ia yakini sebagai jalan selanjutnya untuk bertemu dengan teman-temannya kepada Eliot dan juga guru artefaknya.

Ia menjadi tidak nafsu makan, ia pun mengurung diri dan termenung, merenungkan kesalahan yang telah diperbuat olehnya mengenai gulungan itu. Dan bahkan ketika Ayah Sam bertanya mengenai kenapa dirinya hari itu, Lucas hanya menanggapi Ayah Sam dengan gelengan kepala serta senyuman yang tipis.

Siang yang cerah itu, tidak membuat Lucas menjadi riang. Ia terduduk dan termenung menatap Sam dan ketiga temannya berusaha untuk menghibur dirinya di taman belakang rumah Sam.

Angin berembus dengan tenang, Lucas masih menatap keempat anak lelaki yang tengah tertawa dan melakukan permainan lempar dan tangkap di taman yang cukup luas di belakang rumah itu.

Semakin Lucas merasakan embusan angin tenang yang berembus di sekitarnya, maka semakin pula ia merasakan kantuk yang amat sangat menerpa dirinya.

"LUCASSS!!! LUCASS!!"

"!!!"

Sebuah panggilan yang kencang, membuat Lucas yang hendak tertidur pun kini terperanjat dan terkesiap ketika ia menolehkan pandangannya menatap Eliot yang berlari dengan kencang dari dalam rumah, menuju ke taman belakang di mana mereka tengah bermain saat ini.

Pandangan Lucas kini menatap Eliot yang berlari dengan menggenggam secarik kertas dan senyuman yang lebar yang ia tunjukan. Membuat Lucas menjadi penasaran terhadap apa yang akan ia lontarkan kepadanya dan juga mereka yang tengah menatap dirinya yang datang.

"Mereka berhasil!" Eliot berucap setelah ia berada tepat di hadapan Lucas, dan Eliot segera menyerahkan lembaran yang ternyata merupakan isi dari gulungan yang sudah diartikan oleh sang guru dan juga sang ahli.

"Ini hasilnya!" dengan senang, Eliot memberikan kertas itu dna hal itu membuat Lucas terkejut tidak memercayai bahwa mereka telah berhasil melakukannya.

"Benarkah??? benarkah??" Lucas bertanya sebanyak dua kali, untuk meyakinkan hal itu dan Eliot menganggukkan kepalanya dan menunjuk ke arah kertas itu seraya melompat-lompat kegirangan.

"Bacalah …. bacalah!" ucap Eliot kepada Lucas, dan hal itu membuat Lucas serta mereka semua yang ikut senang menangapinya pun akhirnya senyap untuk mendengarkan isi dari tulisan yang ada di dalam gulungan tersebut.

"Mereka tidak akan mengetahui apa yang akan datang di hari kedepan. Sang teleportasi yang akan membawa mereka datang dan pergi ke manapun mereka inginkan, dan sang penyembuh yang akan menyembuhkan luka yang mereka dapatkan, adalah salah satu kunci dari kehebatan mereka yang tidak akan pernah terkalahkan. Dan bahkan sang tim?" Lucas mengerutkan dahinya setelah ia membaca bagian akhir dari isi kertas tersebut, pandangannya saat ini menoleh menatap Eliot yang juga mengedikan bahunya seraya berucap,

"Kurasa itu adalah akhirnya … kita tidak bisa membacanya lagi karena sisanya tidak ditemukan dan terbakar, bukan?" ucap Eliot kepada Lucas, dan hal itu membuat Sam serta ketiga lainnya menganggukkan kepala menanggapi hal itu.

"Tapi setidaknya, kita mendapatkan petunjuk selanjutnya bukan??" Erick bertanya seraya menunjuk ke arah kertas di mana line kedua dari tulisan tersebut, yang isinya mengatakan tentang sang penyembuh.

"Jadi … apakah kau harus mencari sang penyembuh itu, Lucas?" Joe bertanya dan menoleh menatap Lucas, dan begitupun dengan Eliot, Sam, Erick dan Bill.

Pertanyaan Joe pun membuat Lucas menghembuskan napasnya dan mengangguk menanggapi pertanyaan itu, "Ya … aku rasa, selanjutnya aku akan mencari sang Penyembuh."

Lucas menjadi yakin dan ia kembali mempersiapkan dirinya, ia harus mencari seseorang yang bisa menyembuhkan dengan menggunakan kekuatan yang sama seperti dirinya, namun kendala yang lainnya adalah …. ia tidak tahu di mana dan ke mana ia harus pergi.

"Tapi … aku tidak tahu harus pergi ke mana." ucap Lucas kepada mereka, dan lagi perkataan Lucas membuat mereka menghembuskan napasnya dengan kecewa, namun dengan cepat Eliot menggelengkan kepala.

"Tidak …. kita tidak bisa seperti ini, kita harus membantu Lucas!" ucap Eliot kepada keempat anak yang kini terpancing dan menganggukkan kepalanya dengan tidak sabar.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan?" tanya Lucas kepada Eliot, dan hal itu pun membuat gadis berusia dua puluhan ini tersenyum, seolah ia mengetahui apa yang harus mereka lakukan saat ini.

...

Siang itu, Eliot, Sam, Bill, Joe, Erick dan Lucas tengah terduduk di ruang tv dan berdiskusi bersama, sedangkan Ayah, dan Ibu Sam memilih untuk membawa Daisy pergi ke tempat perbelanjaan setelah mengetahui bahwa anak-anak itu sedang akan melakukan sebuah perundingan yang cukup serius, yang mereka anggap sangat menggemaskan.

Ok … apakah kalian membawa ponsel kalian masing-masing??" tanya Eliot kepada keempat anak yang kini mengangguk menanggapi pertanyaan tersebut.

"Ya!" jawab mereka dengan serempak,

"Baillah … kita akan membagi tugas, Sam … kau akan mencarinya di Google!, aku akan mencari si penyembuh di Facebook! Bill, aku ingin kau mencarinya di Youtube! Erick, aku ingin kau mencarinya di Twitter dan Joe … aku ingin kau mencarinya di instagram, kalian paham?!" ucap Eliot kepada mereka yang kini mengangguk memahami perintah Eliot.

"Mulai!" ucap Eliot, dan dengan serempak, mereka pun segera mencari sang penyembuh dengan kata kunci 'penyembuh.'