Chereads / Pengantin Tuan Muda Arogan / Chapter 2 - Keluarga Besar Wijaya

Chapter 2 - Keluarga Besar Wijaya

Adrian Wijaya menyandang gelar Wijaya di belakang namanya menjadikan dia seorang Tuan muda.

Keluarga besar Wijaya yang memiliki kedudukan tertinggi, memiliki bisnis sendiri yang sangat berpengaruh baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Keluarga besar Wijaya memegang andil di segala bidang, karena perusahaan keluarganya yang bergerak di segala sektor, dimana sangat berpengaruh besar dalam perekonomian negara.

Keluarga Wijaya begitu sangat berpengaruh. Orang biasa tidak akan mungkin bisa mendekati keluarga ini, dan yang masuk kedalam jajaran keluarga Wijaya, hanya orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan tinggi.

Adrian adalah anak kedua dari dua bersaudara, Kakaknya telah meninggal dunia karena kecelakaan yang menjadikan Adrian anak satu-satunya dalam keluarga itu, dan menjadi pewaris dari kerajaan bisnis Wijaya.

Ayah dan Ibu Adrian berasal dari dua keluarga yang memiliki kedudukan tinggi. Ibunya seorang pengusaha terkenal di bidang tekstil, sedang Ayahnya pengusaha terbesar nomor 2 yang ada di dunia.

Pernikahan kedua orang tuanya adalah pernikahan bisnis dari dua perusahaan terkenal. Yaitu keluarga Wijaya dari Ayahnya dan keluarga Luwis dari Ibunya.

Mengingat latar belakang keluarga Wijaya yang sangat besar dan penting. Tentu saja pernikahan adalah sesuatu yang sangat besar bagi mereka.

Menjadi menantu di keluarga Wijaya haruslah wanita yang berkasta tinggi, dan itu menjadi syarat mutlak bagi keluarga besar mereka.

Adrian telah diasingkan dari rumah orang tuanya, karena Adrian mencintai Vania yang notabene, derajat keluarganya masih berada di bawah keluarga Wijaya, dan tak mungkin bisa bersanding dengan keluarga besarnya.

Bagi Adrian keluarganya tak memiliki hak untuk mencampuri urusan pribadinya, dia tak suka diatur untuk hal yang satu itu.

Adrian akan tetap pada pendiriannya menikahi Vania dengan izin atau tanpa restu dari keluarganya sekalipun.

Keras kepala Adrian inilah yang membuat keluarganya geram dan mengasingkannya, dan itu membuat Adrian berubah total menjadi Pria yang dingin, dan kejam.

Setelah sekian lama berpisah dengan keluarga yang mengasingkannya, memberikan luka yang mendalam, hingga mengubah kepribadiannya.

Terlebih lagi dia kehilangan orang yang begitu dia cintai, dia merasa ini semua tak adil baginya.

Adrian yang rela meninggalkan keluarganya, dan semua yang dia miliki demi seseorang yang dia cintai, namun dia harus kehilangannya dengan cara yang tragis.

Dengan luka itu Adrian berniat membalas dendam pada Farah, dengan menikahinya, namun bukan cinta yang dia suguhkan melainkan siksaan baginya.

Farah harus merasakan sakit yang dia rasakan bahkan lebih dari itu. Dia harus memohon kematiannya sendiri.

Surya masuk kedalam ruangan Adrian, Surya berhenti di depan Adrian, lalu menatap Putranya dengan amarah yang memuncak.

"Sebenarnya apa yang kamu inginkan," tanya Surya dengan penuh penekanan. "Sebenarnya apa masalahmu? Kau ingin Ayah terkena serangan jantung, karena ulahmu itu," ucapnya dengan suara yang lebih tinggi.

"Jangan campuri urusanku Ayah, untuk hal yang satu itu, kalian tak bisa mengaturku, aku hanya ingin menikah dengan Vania titik, dengan izin atau tanpa restu kalian sekalipun," ucap Adrian tak mau kalah dengan Ayahnya.

Dasar anak pembangkang, keras kepala, jika kau ingin menikahinya, maka pergi dari rumah. Kau bukan keluarga Wijaya lagi, keluarga Wijaya tak akan pernah menerima wanita dari kalangan biasa," ucap Ayahnya dengan penuh emosi.

Surya lantas beranjak keluar ruangan tanpa menoleh kepada anaknya, dia lantas membanting pintu tersebut dengan sangat kencang.

Semenjak saat itu Adrian keluar dari rumahnya dan tak pernah kembali kerumah utama, namun dia masih bekerja di perusahaan tersebut.

Surya sampai di rumah utama, istrinya menyambut kedatangan Surya.

"Sudah ku katakan berulang kali jika kita harus tegas padanya,  kau terlalu memanjakannya, hingga dia tumbuh menjadi anak yang pembangkang dan keras kepala," tegas Surya pada Istrinya, "Kau selalu ikut campur saat aku menghukumnya."

"Sudahlah jangan marah-marah nanti aku yang akan berbicara pada anak itu, siapa tahu saja anak itu mau mendengarkan ku," ucap Aida membujuk suaminya, dia menggenggam tangan suaminya untuk meredakan emosi Surya.

Setelah berhasil menenangkan suaminya Aida langsung menemui Adrian anaknya, dia langsung masuk begitu saja ke ruangan Adrian.

"Adrian Mama ingin bicara kepadamu, apa benar yang Mama dengar ini, kau ingin menikah dengannya, Gadis yang bukan dari kalangan kita yang tidak sederajat dengan kita," tanya Aida kepada anaknya.

"Iya Ma, Adrian akan menikah dengan Vania dengan izin atau tanpa restu Mama dan Papa sekalipun," ucap Adrian dengan lantang.

Apa kamu tidak salah, menjadikan wanita itu sebagai istrimu?" tanya Aida sambil menatap anaknya.

"Tidak Ma, aku mencintainya dan akan menikahinya." Adrian tetap pada pendiriannya.

"Kenapa harus dengan wanita itu, wanita yang tidak ada apa-apanya, jauh dibawah kita, Gadis itu tidak pantas bersanding denganmu, calon pewaris tunggal Grub Wijaya," ucap Aida sambil menatap tajam kearah Adrian

"Maaf Ma, untuk kali ini Aku akan tetap pada pendirianku." Adrian lantas pergi meninggalkan Mamanya di ruangan itu seorang diri.

Aida gagal membujuk anaknya itu, dia begitu keras kepala.

Adrian memang sudah berkata, jika dia mau di atur dan menuruti semua permintaan Mamanya, tapi tidak dengan urusan pribadinya, Mamanya tak boleh ikut campur prihal yang satu itu.

Aida lantas berfikir bagaimana caranya, agar dia tak menikahi gadis itu dan martabat keluarga tetap terjaga.

Dia harus menikah dengan wanita yang berkelas, dan tentunya sebanding dengan keluarga Wijaya.

Aida langsung pulang kekediaman utama, dia langsung mencari suaminya, ternyata suaminya sedang ada di ruang kerja, Aida lantas berjalan kesana.

"Apa kau berhasil membujuk anak manjamu itu?" tanya Surya pada istrinya saat melihat Aida masuk keruang kerjanya.

"Aku gagal membujuknya Pah, anak itu tetap pada pendiriannya, sebaiknya kita cari cara lain agar dia batal menikahi Gadis itu." Aida memberi saran pada Suaminya.

"Baiklah, nanti akan ku cari jalan keluarnya, aku tak ingin nama baik keluarga tercoreng hanya karena gadis itu," ucap Surya penuh emosi, dia sudah geram sekali dengan tingkah anaknya itu.

Surya dan Aida selalu mampu mengatur hidup Adrian sesuai seperti yang mereka inginkan, namun kali ini Adrian begitu keras kepala, bahkan menentang keras permintaan orang tuanya.

Surya tak habis fikir apa yang dilihat Adrian dari gadis itu, dia calon pewaris tunggal sebuah perusahaan terbesar banyak sekali gadis yang bisa dia dapatkan dan banyak gadis yang lebih baik dari Vania.

Kenapa, anaknya lebih memilih Vania, gadis dari kalangan rendah yang tak sederajat dengannya, bahkan tak pantas bersanding bersamanya.

Di rumah utama Surya dan Aida sibuk memikirkan cara untuk memisahkan Adrian dan Vania.

Sisi lain Adrian sedang rapat bersama EO yang akan mengurus pernikahannya, dia menyiapkan sedemikian rupa pesta untuknya dan Vania.

Gadis yang mampu meluluh lantahkan hatinya, yang mampu mengubah dunianya, hanya dengan keramahan dan senyuman gadis itu, Adrian terpikat olehnya.