"Gila lu ken, baru kali ini ada siswa bawa sambutan di apel pagi." Seruku dengan wajah kagum disertai tawa teman sekelas.
"Emang kalo soal mengkritik, Kenzie ini jagonya." Jesica menyikut lengan Kenzie.
"Jadi kejutan apa lagi sebentar?" Aku menyergah tidak sabar menunggu jawabanku.
"Gue nggak punya persiapan yang matang, berbeda dengan Rahel dia sudah menyiapkan jauh sebelumnya, sedangkan gue baru membuat visi dan misi sebelum berangkat kesekolah. Yah itu juga penyebab aku lambat." Kenzie mengerutkan kening.
Tampak kekaguman di wajah semua teman sekelas atas sikap tenang Kenzie. Rasanya lucu melihat perbedaan Kenzie dan Rahel yang sangat kontras.
"Rahel itu seperti marksman yang menggunakan senjata assault rifle, dia bisa menyerang dengan serbuan otomatis." Aku suka menganalogikan sesuatu, tapi terkadang nggak ada yang paham kalau aku sudah ngomong seperti ini.