Tidak membutuhkan waktu lama, aku sudah bisa berjalan seperti biasanya, walau masih terasa nyeri. Dokter kagum melihatku bisa pulih secepat ini. Dua kali lebih cepat dari perkiraan. Dokter pun mengizinkan aku untuk bisa pulang lebih awal.
Di rumah aku merasa terulang hal yang sama seperti saat aku pulang dari rumah sakit akibat luka tusukan. Tapi kali ini, untuk hari ini, aku tidak di izinkan keluar dari rumah. Kak Matteo juga tidak menghubungi akhir-akhir ini. Mungkin dia sedang sibuk di kantornya. Pekerjaannya bukan hanya kasus keluargaku. Mungkin ada banyak kasus yang dia kerjakan. Dia tetap melanjutkan penyelidikannya tentang kematian Papa dan Mama kandungku, hanya karena beban moral yang terus mendorongnya.
"Kakak!! Makan yuk…." Keysia masuk kamar, melompat ke kasur, memanggilku penuh semangat.
"Kamu duluan saja, Key. Kakak belum lapar." Jawabku.
"Tapi Papa dan Mama suruh aku panggil kakak untuk makan loh." Dalih Keysia.
