"Kalau masa depan gue mau nya lo gimana Sya?" Batinnya.
Setiap orang berhak menginginkan sesuatu, ya mungkin Agung juga seperti itu, bedanya yang dia inginkan sulit untuknya gapai, bukan seperti motor sport keluaran terbaru, miliyaran rupiah pun akan sangat mudah untuk dia dapatkan , tapi sayang Tasya bukan barang yang bisa dia beli kapanpun dia mau.
Tapi dia cukup bersyukur, setidaknya alasan Tasya tertawa saat ini cukup jelas, selama ini kisahnya dan Bumi cukup abu-abu, entah apa yang membuat semuanya menjadi rumit, yang pasti Agung akan selalu ada bagaimanapun kondisi Tasya, dia ingin menjadi yang pertama ada kala sumber rasa sakitnya kembali membuatnya tak berdaya.
"Tapi tunggu deh Bang, kenapa ya Bumi berubah?, Tiba-tiba" ucap Tasya kebingungan.
Ya pasalnya hanya berselang beberapa jam sifat Bumi menjadi pengertian dan lembut, berbeda saat dia menatap jijik Tasya dan menghajarnya sampai puas.