"Kamu tidak akan pernah mengatakannya, ya kan?" tuduh Ben.
"Mengatakan apa?"
"Ah, kamu tahu apa yang aku maksud."
"Apa?"
Briella memang paling senang berpura-pura tidak tahu apa-apa. Ben jadi gemas padanya.
Saat di perjalanan pulang, Ben pun sengaja berbelok ke apotek untuk membeli pengaman.
Briella ikut turun dari mobil dan kemudian berjalan bergandengan tangan dengan Ben untuk masuk ke dalam apotek yang kebetulan buka selama dua puluh empat jam itu.
"Untuk apa kita ke apotek?" tanya Briella sambil melihat-lihat suplemen tulang di etalase.
"Aku ingin membeli pengaman," jawab Ben santai.
"Apa?! Pengaman apa?"
Ben terkekeh. "Aku butuh pengaman jika aku ingin melakukan hal itu denganmu."
Ia mengangkat sebelah alisnya sambil tersenyum jenaka. Briella langsung paham apa maksudnya. Kekasihnya itu jadi tampak terkejut. Ia langsung memukul tangan Ben dengan cukup keras.
"Ouch! Sakit, Sayang," protes Ben.