Ben berusaha keras untuk membuka matanya dan memahami apa yang dosen itu ajarkan padanya. Ia pura-pura mencatat di bukunya sambil menopang dagu dengan sebelah tangannya.
Selesai kelas, Ben sudah tak tahan lagi. Jadi, ia pun meluruskan tangannya dan menempelkan kepalanya di meja. Ia pun terlelap.
Tanpa ia sadari, kelas pun telah bubar. Jihan tidak membangunkannya dan membiarkan Ben tertidur pulas sendirian di kelas.
Seorang pelayan kebersihan bernama Dio sedang menyapu kelas itu. Ia melihat Ben yang sedang terlelap. Ia tertidur tanpa peduli di mana pun ia berada.
Dio gemas melihatnya. Wajah Ben begitu tampan dan mempesona. Tidak ada satu pun mahasiswa di kampus ini yang memiliki wajah bule seperti Ben. Tak salah lagi jika Dio jadi menyukai pria bule itu.
Belum lagi, saat pria itu baru saja tiba di kampus, ia tersenyum manis ke arah Dio. Hati Dio pun semakin berbunga-bunga.
***
Beberapa jam sebelumnya.