Dio sengaja menunggu pria itu di depan gedung. Dan benar saja, pria itu datang dan tersenyum ke arahnya. Dia sedang berjalan dengan sahabat perempuannya. Ya, hanya pria itu satu-satunya yang berbeda dengan pria lainnya.
Tentu saja karena pria itu memiliki wajah bule yang khas. Sahabatnya seorang perempuan, dan orang-orang menyebutnya playboy.
Benedict Nicholas Adinegara atau yang disingkat BNA.
Ya, tak salah lagi. Dio pun meremas surat berwarna ungu itu di saku celananya dengan erat seolah berusaha meredam detak jantungnya yang bertalu-talu di dadanya.
Ben berjalan menuju ke kelasnya. Diam-diam Dio mengikutinya. Sepertinya Ben tidak menyadari kehadiran Dio.
Jadi, Dio pun pura-pura membersihkan koridor kelas itu sambil menunggu kelas Ben bubar. Setelah lewat satu setengah jam, kelas pun sudah bubar.
Dio khawatir jika ia kehilangan Ben. Jadi, ia menunggu di dekat pintu kelas, tapi tidak ada tanda-tanda Ben meninggalkan kelas.