Setiap kali Stacy menatapnya, selalu ada sesuatu yang berbeda, membuat Jack jadi tidak nyaman. Sekarang saatnya bagi Jack untuk pamit undur diri. Jika ia lebih lama lagi di tempat ini, sang nyonya bisa saja mengatakan hal lain atau bahkan menggodanya.
Itu hanyalah pikiran liar Jack. Sebaiknya, ia menghindar.
"Maafkan saya, Nyonya. Saya mau pamit dulu," ucap Jack menjaga jarak.
Senyum Stacy seketika lenyap dari wajahnya yang cantik. "Ah, ya sudah. Setiap kali aku berbicara santai denganmu, kamu pasti langsung menghindar. Aku jadi merasa seperti aku tidak punya teman bicara."
"Itu tidak mungkin, Nyonya. Anda memiliki banyak teman sosialita yang baik hati. Mereka adalah para sahabatmu, Nyonya."
Stacy menggelengkan kepalanya. "Kamu salah. Kami hanya berteman sebatas kenal saja. Tak ada satu pun yang peduli dengan kehidupanku ini. Mereka lebih senang membicarakan tentang gosip-gosip yang memuakkan. Aku diam saja, menyimak pembicaraan mereka."