Untuk mengatasi rasa kantuknya, Ben pun pergi ke kantin untuk membeli kopi dan membeli makanan. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jihan.
"Halo, Han. Kamu ada di mana?"
"Aku baru saja keluar dari perpustakaan. Kamu di mana?"
"Aku sedang di kantin. Kamu ke sini ya. Biar aku traktir makan siang," ucap Ben sambil mengunyah.
"Oke. Hmmm, Ben kamu baik-baik saja kan?" tanya Jihan tiba-tiba.
"Ya, memangnya kenapa? Kamu pasti khawatir aku sakit ya. Tadi kamu meninggalkanku di kelas."
Jihan terkekeh. "Maaf aku meninggalkanmu di sana. Kamu pasti belum melihat ponselmu, ya kan?"
"Hah? Memangnya ada apa?" tanya Ben.
"Sudahlah. Aku ke sana sekarang ya."
Jihan pun menutup teleponnya. Ben jadi bingung apa yang Jihan maksud. Perutnya lapar sekali. Jadi ia makan siang yang sudah kesorean.
Penasaran, Ben pun membuka ponselnya dan iseng-iseng melihat grup chatting. Ada ratusan percakapan di grup kampusnya. Ben jarang sekali ikut mengobrol di sana karena obrolan mereka tidak penting.