Kami meninggalkan tempat terkutuk itu Trauma masih bercokol di jiwaku. Kinanti, Andi dan Ridho mengantarku pulang.
Aku masih memeluk Kinanti. Dia mengelus pundakku seraya berbisik agar tenang. Tak lama kemudian mereka pulang, ini hampir larut malam. Di ruang tamu Ridho duduk merangkulku, menenangkanku. Biasa Arini tak rela kalau Ridho sedikit perhatian padaku.
"Jangan nempel Rania terus sih Mas," Cegah Arini. aku kesal mendengar itu. Dia memang tidak punya perasaan batinku. Segera beranjak lalu melangkah naik ke lantai atas.
"Arini, kamu nggak kasihan sama Rania? dia baru saja di culik!" tegur Ridho.
"Dahlah, aku mau tidur! Oh ya Arini besok kita pulang!" Ridho ingin pulang ke rumah. di sini pusing adanya ribut terus sama Rania.
"pulangnya sama Mas Ridho!" Arini tak mau kalah.
"Iya... Ya... " jawab Ridho ketus.
Di kamar Rania.
