Di Rumah Sakit.
Tangan Indra terborgol, timah panas menembus kakinya. Ia meringis kesakitan. Dokter mengeluarkan timah panas itu dari kakinya. Setelah Indra, gantian Marno. Mereka Di awasi oleh Letkol David. Setelah selesai mereka berdua di bawa kantor polisi. Mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Dengan jalan tertatih-tatih mereka di masukan ke dalam sel. Di sel itu ada dua orang perhuni lama. Mereka baru masuk sel ini sebulan yang lalu karena kasus Narkoba. Wajah mereka berdua seram, tato menghiasi lengan dan kakinya.
Dengan kaki terperban, Indra duduk di pojokan. Teringat wajah kedua orang tuanya. Mengetahui di sini pasti mereka akan sedih. Juga adik semata wayangnya yang sangat ia cintai. Tiba-tiba air matanya meleleh membasahi pipi Indra.
"Bos nangis?" tanya Marno. Segera Indra mengusap air matanya. Tak ingin terlihat lemah di hadapan anak buahnya.