Malam hari Nayla menyusup ke kamar Alan seperti biasa, "Alan, kau sudah tidur? Bagaimana dengan latihannya? Menyenangkan bukan?" tanya Nayla.
Namun Alan berpura-pura tidur dan diam, "Aku terlalu kekanakan!" batin Alan. Sebaliknya ia masih terus saja memunggungi Nayla, "Al kamu kenapa?" tanya Nayla yang langsung berjingkat melihat wajah Alan dari balik punggung Alan, "Al, kamu marah denganku ya? Aku salah apa?" tanya Nayla.
"Cari tahu saja, sendiri!" balas Alan merajuk, "Memang salahku apa?" Nayla tak mengerti, "Al kamu ngomong dong sama aku, ada apa? Kalau kamu diam aku tidak tahu salahku apa," tanya Nayla.
Alan membalikkan tubuhnya menghadap Nayla, "Apakah kamu mencintai Wallace?" tanya Alan. Nayla mengerutkan keningnya ia merasa Nayla tidak pernah mencintai siapa pun selain Alan, "Kamu gila! Aku tidak pernah mencintai pria lain selain dirimu. Bisa-bisanya kau berpikir demikian terhadapku?" sanggah Nayla tidak mengerti.