Alan menatap Nayla berharap ia akan mengundurkan niatnya, walaupun jika Nayla melakukan hal itu hatinya pun tak rela, "Nay, pikirkanlah lagi. Aku hanya tidak ingin kamu terluka. Cinta bukanlah segalanya. Nyawa lebih diutamakan, tidak ada yang menjual nyawa di dunia ini, Nay!" ujar Alan menatap wajah Nayla. Mata bening bertemu dengan mata amber atau kuning, keduanya saling bertatapan lama.
Mereka begitu yakin dengan cinta mereka, hanya saja sedikit rasa takut di hati Alan. Sekelumit ketakutannya lah yang menahannya untuk bertahan dengan keegoisannya bahwa ia tidak membutuhkan Nayla, "Andaikan kau tahu apa yang aku rasakan? Cinta ini benar-benar akan membunuhku, aku tak akan bisa bangkit lagi. Jika kau pergi dari sisiku," batin Alan.