Tok... Tok... Tok..
Ia mengetuk wajah orang itu untuk memastikan, dan ternyata wajah orang itu terbuat dari logam.
"Apa-apaan ini, kenapa wajahnya seperti ini? Apakah ia manusia?" tanya Lachlan keheranan "Robot! Ini jelas adalah robot" tegasnya pada diri sendiri.
ia memeriksa seluruh tubuh orang yang membawa bom itu untuk mencari tahu apakan ada petunjuk yang bisa memudahkannya untuk mengetahui siapa para komplotan perampok itu.
Dan saat memeriksa bagian punggung orang itu ia melihat ukiran aneh di punggungnya,
"Apa ini? Kenapa ada ukiran seperti ini dipunggungnya?" Lachlan semakin bertanya-tanya. "Apa mungkin itu adalah lambang atau semacamnya".
Ukiran itu adalah satu-satunya petunjuk yang didapatnya, tidak ada hal aneh lagi ditubuh orang aneh itu selain tubuh robot dan ukiran itu.
'Baiklah sekarang bagaimana cara mencegah bomnya?, aku tidak mengerti bagaimana cara menjinakkanya, sistemnya terlalu rumit' katanya dalam hati sambil mengamati bom itu.
'lebih baik aku lepaskan saja dari tubuhnya dan membuangnya ke sungai agar meledak disana, kurasa lebih aman jika bom ini meledak di air".
Lachlan melepaskan bom itu dari tubuh robot itu dan membawanya ke sungai lalu membuangnya, saat kembali ke robot itu ia mengambil borgol dari saku polisi.
Sebelum mengembalikan waktu seperti semula, ia memborgol kaki robot itu agar tidak bisa melarikan diri.
"Sekarang bagaimana cara menonaktifkannya, terakhir efek dari kekuatanku hilang sendiri dalam satu jam, tapi ini kurasa sudah lebih dari itu" gumamnya saat memikirkan cara menghentikan kekuatannya dan mengembalikan waktu seperti semula.
"Fokus, tetap fokus dan rileks". ia berjalan ke posisi sebelum ia mengaktifkan kekuatannya tadi agar tidak ada yang curiga dengannya.
"Ayolah ada apa denganmu" ia mulai kesal karena tidak bisa menghentikan kekuatannya, "mengapa selalu menjadi rumit saat aku mencoba menggunakan kekuatan ini".
Berkali-kali ia mencoba tapi keadaannya masih sama, semua orang masih terdiam seperti patung menandakan efek dari kekuatannya belum hilang sama sekali.
"Ayolah, aku tidak mau terjebak didunia patung seperti ini, cihh". Lachlan mulai kesal karena tidak berhasil menghentikan kekuatannya.
Setelah bersusah payah mencoba, Lachlan mencoba untuk lebih tenang dan lebih fokus, agar ia bisa berkonsentrasi untuk mengembalikan keadaan seperti semula.
Lachlan pun memejamkan mata sembari menghela napas panjang menandakan ia sudah sedikit frustasi dengan keadaan yang dialaminya, Namun ia terus mencoba untuk tetap tenang dan akhirnya....
"Bommm!!"
Terdengar ledakan dari dalam sungai dan menyebabkan rintikan gerimis disekitarnya, Lachlanpun membuka kedua matanya setelah mendengar ledakan tadi, "akhirnya berhasil" gumamnya
Namun setelah ia berhasil menggunakan kekuatannya, tiba tiba saja tubuhnya terasa lemah, penglihatannya mulai sedikit buram ditambah kepalanya yang juga mulai pusing sebelum akhirnya ia pingsan dan tersungkur ketanah.
Kepanikan yang terjadi sesaat sebelum Lachlan menghentikan waktu untuk menyelamatkan mereka akhirnya mulai mereda, setelah para polisi yang menyadari bomnya ternyata tidak meledak, mereka langsung mencoba untuk menenangkan para warga.
"Semuanya harap tenang, kita sudah aman sekarang" terdengar salah seorang polisi mencoba mengatasi situasi.
Saat melihat orang bertopeng itu mereka terkejut karena bom yang berada ditubuhnya menghilang seketika, bahkan orang bertopeng itupun hampir tidak menyadari kalau bom sudah tidak ada lagi di tubuhnya.
Begitu ia menyadari kalau bomnya tiba-tiba menghilang dari tubuhnya, ia langsung mencoba melarikan diri namun ternyata kakinya terborgol dengan banyak sekali borgol.
Menyadari hal itu para polisi kembali berusaha mendekati orang bertopeng itu untuk ditangkap, "tangkap dia" ujar salah seorang polisi.
Para polisi mendekatinya dengan sangat hati-hati, "tetap waspada, dia mungkin masih menyimpan senjata lain" seseorang dari mereka memperingatkan.
Tapi ternyata belum sempat lagi para polisi menangkapnya, orang bertopeng itu ternyata bisa melepaskan borgolnya dan melarikan diri.
"Kejar dia, jangan sampai lolos",
"Apa itu, dia bisa melepaskan borgol dengan sangat mudah, sangat tidak masuk akal" para polisi benar-benar hampir tidak berdaya menghadapi orang itu.
Sementara itu Ivana dan Felix yang melihat Lachlan yang terkapar langsung bergegas mendekatinya, "kenapa dia?" gumam Ivana sambil berlari mendekati Lachlan.
"Mungkin ia gugup dan ketakutan, sampai akhirnya bisa pingsan begini" tambah Felix saat mereka tiba dan memeriksa kondisi Lachlan yang sudah tak sadarkan diri..
"Kita harus membawanya kerumah sakit sekarang" sahut Ivana yang sudah sangat mengkhawatirkan kondisi temannya, "pak kami butuh bantuan, tolong kami!! Teman kami pingsan" tambahnya memanggil bantuan polisi.
"Apa yang terjadi dengannya?" tanya salah satu polisi, "entahlah tiba tiba ia pingsan, tolong antar kami kerumah sakit, pak" jawab Ivana.
Merekapun membawa Lachlan kerumah sakit agar diperiksa lebih lanjut.
* * *
"Hei, heii!! Jangan paksakan dirimu" kata Ibu Lachlan saat melihat Lachlan yang baru saja sadarkan diri mencoba untuk mengangkat tubuhnya.
"Berbaring saja dulu, kau baru saja sadar, jangan terlalu memaksakan diri" tambah sang ibu sambil memberinya minum yang sudah di campur dengan obat.
"Ssstt aduh" gumam Lachlan yang masih merasa pusing dikepala, tubuhnya masih terasa lemas seperti sesaat setelah ia menggunakan kekuatannya, bahkan ia kesulitan menggerakkan tubuhnya.
"Akhirnya kau siuman" ucap Ivana yang baru saja tiba dengan bingkisan yang dibawanya, "tante aku bawakan ini untukmu dan Lachlan" sambil menunjukkan bingkisan yang berisi buah-buahan dan beberapa makanan ringan.
"Kita sedang ada dimana sekarang" ucap Lachlan dengan nada yang sangat lemah, "bagaimana dengan orang bertopeng tadi?" tambahnya.
"Tadi? Kejadian itu sudah dua hari yang lalu" sahut sang ibu, "untung saja Ivana dan Felix disana, dan mereka yang membawa mu kerumah sakit" ibu mencoba menerangkan.
"Orang itu berhasil melarikan diri" tambah Ivana, "cukup banyak kejadian aneh saat itu" gumamnya sambil mengerutkaan dahi dan melipat tangan.
"Hah 2 hari" Lachlan tercengang saat mengetahui kalau dirinya sudah pingsan selama dua hari "Apanya yang aneh? Dan kenapa orang itu bisa kabur" tambah Lachlan bertanya.
Ia sungguh terkejut saat mengetahui orang itu masih bisa melarikan diri, padahal ia sudah memborgolnya 'apa sebenarnya orang aneh itu' gumamnya dalam hati.
"Sudahlah, Ivana sudah mengatakan kalau ia akan menceritakan semuanya kalau kau sudah sembuh total" tangkas ibunya "Setelah kau minum obat ini, istirahatlah dulu" tambah ibu sambil memberinya sebuah pil.
"Beristirahat bagaimana, aku bahkan belum bergerak sama sekali" sahut Lachlan yang merasakan tubuhnya yang masih sangat lemah, 'bagaimana aku bisa pingsan selama dua hari' bisiknya pada diri sendiri.
'ssstt tubuhku terasa sakit di sekujur tubuh, bagaimana bisa begini, kepalaku juga masih sangat pusing' gumam nya dalam hati.
tiba tiba ia mengingat kejadian itu lagi, kejadian saat ia hampir mati karena peluru yang ditembakkan kearahnya,
'duhh kenapa tiba tiba aku terbayang bayang kejadian itu lagi' keluhnya dalam hati karena bayangan ingataan itu semakin membuat kepalanya semakin pusing.