Ucapan Maria yang terpenggal membuat Zefa semakin penasaran, dia takut jika sikapnya tadi akan membuat Maria menjauhinya. Sejujurnya dia tidak menyangka kemarannya tadi membuatnya melupakan segalanya termasuk dengan suasana saat itu.
"Kau keren Zefa, Aku tidak menyangka orang pemalas sepertimu bisa berekspresi menakutkan seperti itu."
Jawaban dari Maria membuat Zefa terbang ke atas lalu menjatuhkannya ketanah, reflek dia menyipitkan matanya. "Hmm kau itu memujiku atau malah menghinaku?"
"Apapun menurutmu Fa kau tidak perduli, bagiku kau keren." Maria meletakan lengannya dia atas bahu temannya itu kemudian berjalan ke kelas.
Senyum manis kembali keluar dari mulut Zefa saat mehat Maria yang tidak mempermasalahkan tidakannya tadi. Sementara itu suasana koridor kembali normal dan semua siswa beraktifitas seperti biasanya.
**
"ZEFA..LIHAT INI."
