Sesampainya di dalam parkiran sekolah, Zefa langsung turun begitu saja meninggalkan Joshua yang masih di dalam mobil.
"Lihatlah dia, pasti dia merasa malu karena berangkat bersama dengan orang setampan Joshua," gumam pria itu dengan percaya diri.
Disepanjang perjalanannya menuju ke kelas Zefa tak henti-hentinya bergumam, "Kenapa aku harus berangkat bersamanay? Atau gara-gara kejadian kemarin?" Dia tidak keberatan jika Joshua curhan tentang masalah keluarganya tapi, tindakan Joshua terllu berlebihan bagi Zefa.
"ZEFA TUNGGU!"
Suara teriakan dari Maria membuat Zefa menoleh kebelakang, dia melihat gadis itu yang tengah berusaha berlari kearahnya.
"Untung saja kau menunggugu." Maria sangat terengah-engah, dia berusaha untuk mengatur nafasnya dan kembali berdiri tegap.
"Oh bagus pagi-pagi kau sudah olah raga," ucap Zefa dengan ekpersi datarnya sambil mengacungkan kedua ibu jari tangannya.