" Bagas!", panggil mamakku, " iya mak, sebentar aku cuci tangan dulu kotor ini loh bekas oli", sahutku selesai otak atik motor butut yang lumayan masih bisa jalan antar aku kemana mana walaupun sering ngadat. "bagaimana keputusannya le, kamu mau kan kerja seperti yang emak bilang kemarin, sudah kamu pikirkan?, jangan lama- lama ambil keputusan nya toh kali kamu kerja di sana bisa sambil meneruskan kuliahmu".
" baiklah mak, bagas pikir ada benarnya juga emak omong, selain tidak usah bayar tempat tinggal, dapat makan dan bisa nyambi nerusin kuliahku, ayok! kapan kita berangkat mak?".
"alhamdulillah, bagus lusa kita jalan ya le biar kamu bisa selesai kan semuanya dulu".
Jakarta aku pikir aku tidak akan dapat meneruskan kuliah ku, aku tau diri untuk sampai kuliah diploma saja aku engga tega sebenarnya karena emak kerja jadi pembantu selama membesarkan ku. Waktu kecil aku di urus nenekku sampai SMP. Setelah SMP nenekku meninggal. Aku urus diriku sendiri karena sudah terbiasa mandiri sejak kecil. sejak emak mulai sakit-sakitan karena usianya aku gak tega membiarkan emak masih harus bekerja. Sebenarnya sudah lama aku melarang emak untuk bekerja tapi mak bilang gak enak sama nyonya karena sudah baik selama ini dengan kita. Emak menyetujui untuk berhenti kerja dengan syarat aku menggantikannya disana karena pertimbangan meneruskan kuliah makanya emak dan aku berangkat ke Jakarta.
Lusa
Rumah megah di perumahan elite itu adalah yang termegah di lingkungan nya. Setelah taksi berhenti aku takjub memandang megahnya rumah itu. Membayangkan berapa orang yang tinggal disana mengingat luas dan bagusnya rumah.
"ayok le!,malah melamun" emak senyum melihat aku berdiri bengong.
kami lewat jalan memutar karena kata emak di depan rumah sedang ada pesta ulang tahun anak nyonya satu satunya.
Memang terlihat mobil mewah satu satu berhenti di depan rumah menurunkan gadis gadis mirip artis di TV memakai pakaian bagus bagus. Aku tidak lihat muka mereka yang kulihat hanya kulitnya yang putih mulus berbalut baju yang nantinya aku tahu kalau ternyata itu gaun atau dress untuk pesta.
melewati kolam renang selanjutnya taman belakang lalu garasi belakang barulah ada pintu penghubung di dalam garasi itu menuju dapur belakang. Aku taro koper dan barang di kamar emak di sebelah dapur belakang. kata emak ada dapur bersih dan dapur kotor. kalau yang dapur bersih hanya untuk menyeduh kopi atau menghangatkan lauk dengan microwave.Sedangkan dapur kotor untuk memasak masakan dengan beragam bumbu jadi bau bumbunya tidak kemana mana. Pikiran ku repot tenan dapur di bagi bagi.
"Ayok!, le kita sapa nyonya katanya kalau sudah sampai harus bilang ke nyonya", ajak emak sebenarnya nyonya orangnya baik banget, kerjaan emak disini hanya masak karena masakan emak memang enak di tambah dulu emak mudanya pernah kerja sebagai koki catering. Jadi sedikit banyak masakan luar pun emak tau. Makanya di terima kerja di sini.
"Permisi nyonya saya datang dengan Bagas", emak menyapa nyonya " Oiya, ini namanya bagas? gimana gas mau kamu kerja disini gantiin bibi? ibumu? sebenarnya saya keberatan ibukmu berhenti kerja karena gak rela kehilangan koki rumah yang masakannya sudah cocok di lidah kami sekeluarga tapi berhubung ibukmu sudah lanjut dan mesti istirahat di masa tua nya dan lagi ada kamu yang gantiin jadi kita gak putus silahturahmi kan. Maunya saya sih yang gantinya perempuan biar bisa terus in kerjaan masak tapi karena anaknya bibi laki laki ya sudah untuk jagain Celine aja karena dia sudah remaja mesti ada yang awasi kemana dia pergi. gmana mau kan kamu Gas? ", jelas nyonya panjang lebar.
"iya, nyonya saya mau asalkan saya di berikan waktu untuk meneruskan kuliah saya".jawabku karena memang itu syaratnya kalo mau menggantikan ibu disini.
" Oiya gpp kamu atur sendiri aja jadwal kuliahnya yang penting jangan sampai lalai awasi Celline", kata nyonya sambil melambai memanggil Celline.
"Celline, sini sayang mama kenalkan sama Bagas anak bibi yang ganti nya bibi untuk kerja jagain kamu. Mami takut nanti kamu kenapa kenapa kalau lagi di luar kan". nyonya memperkenalkan kami.
" Ooh.. ini toh anjing penjaga yang mama kirim buat jagain aku buat awasin aku dan ngadu ke mama kalo aku nakal".liriknya pedas perkataan pedas mukanya pedas, kok berasa sampai ke hati dan lambungku panasnya, berasa makan mie rawit setan. Oalah maak anak mu di kata asu.