Di rumah sakit
"Celline tunggu mami di mobil aja ya mi? ", aku bicara setelah kita keluar dari ruang dokter.
" ok, mami telepon Bagas dulu, ya sayang! ".
tut.. tut " Gas, kamu bawa Celline ke mobil ya, sambil tunggu saya!"
'Baik nyonya', Bagas menjawab
Hari ini jadwal checkup ku ke dokter. Sebenarnya mami sibuk sekali.Karena mami juga wanita karir. Tapi demi anak kesayangan nya dia menyempatkan waktu untuk temani aku check up ke dokter.
"Semua bagus, tulang yang retak ditangan pun sudah hampir sembuh. kakimu masih sakit cell? ", tanya dokter Mira memegang kakiku.
" Masih linu yang di kaki dok kalau jalan di tekan"
"ok ga pa pa asal jangan terlalu di paksa ya. pelan pelan aja di bawa jalan, jangan lakukan aktivitas berat dulu selama 3 bulan", perintah dokter Mira.
" baik dok, terimakasih ".jawabku
Di luar cuaca mulai panas karena sudah jam sebelas siang. Bagas mendorong ku ke parkiran mobil. Dia membuka kan pintu belakang mobil, mendekatkan kursi rodaku ke mobil.
"Perlu bantuan Non?" tanyaku sopan
"Gak usah, aku bisa sendiri", jawabku ketus.
Ku biarkan dia sambil tetap mendampingi di dekatnya nya.Dia berdiri sambil menopang tangan di sandaran kursi roda mengangkat beban tubuhnya sendiri tapi karena berat dan tergesa dia menekan kakinya yang sakit. Terasa linu menyerang sakit auww.. oleng tubuhnya ke depan sigap ku tangkap tubuh nona terpaksa ku peluk karena takut jatuh. Dan pandangan kami pun bertemu sesaat waktu berhenti. Menatap wajah nona yang dari jauh pun kelihatan cantik apalagi sekarang sedekat ini MasyaAllah cantiknya bidadari jatuh ke pelukanku. Mata yang bulat coklat hidung bangir mulut yang mungil sensual di tempatkan di tempat yang sempurna benama wajah yang cantik. Tuhan jantungku berlomba lari
"Modus lu ya..mau sampai kapan peluk? gue bilang mami ya!!". omelnya pedas
" astagfirullah.. ma.. maaf nona, hanya membantu".Sambil ku bantu masuk duduk ke mobil.
Dasar gadis keras kepala tadi di bantuin gak mau. Giliran mau jatuh di bantuin marah marah, akhirnya jantungku yang kena sasaran.Jadi deg deg an gak karuan.Ini salah mu nona kalau aku kena penyakit jantung.
"Ish malah bengong nyalain mesinnya aku mau nyalain AC, panas tau", katanya sewot.
" Baik Non, " sadar.. sadar gas huhh.. sambil menenangkan diri.
"Bagas, kamu kapan mau bilang mami kalau mau undur in diri jadi penjaga aku?" tanya Non Celline.
"lho memangnya kenapa saya harus ngundurin diri non?", tanyaku tidak mengerti.
" Kemarin waktu kamu minta maaf bukan sekalian mau ngundurin diri kan kamu yang lalai gak bisa jagain aku. Katanya penjaga aku tapi ternyata malah kencan sama Wita berenti di tengah jalan buat beli minum", sindir Non Celline. Celline udah tau ceritanya dari Wita.
"Non kayanya Nyonya, mami Non belum tau kalau ternyata Nona yang setir mobil waktu pas kecelakaan ya? apalagi sampai pihak kepolisian tau nona belum bikin SIM. Untung kecelakaan tunggal jadi gak ada korban lain kecuali teman Non sendiri yang sepakat menutupi kejadian itu. Coba kalau korbannya orang lain bakalan lain ceritanya Non". sambil seringai licik.
"Kamu mengancamku Bagas? ".
Maaf Non bukan bermaksud mengancam tapi untuk sekarang saya belum bisa mengundurkan.diri. Di samping bukan sepenuhnya salahku, aku juga butuh perkerjaan ini untuk biaya kuliahku agar tidak putus tengah jalan dan menyambung hidup.
"Kalau itu yang di perlukan apa boleh buat, kebetulan Nyonya sudah selesai, ini dia telepon". aku mengangkat telepon.
' Baik Nyonya saya jemput di lobby'
" Jangan cerita ke mami dong gas, nanti aku gak di bolehin nyetir selamanya ya, kita buat kesepakatan gimana?" Celline memohon menangkup kan tangan.
'kita lihat nanti non'
#kawan gmana nih Bagas mau ngadu ke mami
cerita in lanjutannya ga ya.
jangan lupa kasih aku semangat lewat batu kekuatan dan batu energy biar ceritanya melesat kelanjutan nya Terima kasih😇😇😇