Chereads / my maid my love / Chapter 4 - kesalahan ku kesalahan ku

Chapter 4 - kesalahan ku kesalahan ku

Bau chlorin dan karbol tercium di hidungku, samar terlihat putih semua, dimana ini?, akh kepalaku sakit sekali pusing perlahan ku gerakkan tangan, terasa hangat ku buka mata sedikit ternyata tangan mami menggengam erat hangat. Mami tidur dengan alas tangannya wajahnya terlihat bengkak habis menangis. "mi.. mami.. aku kenapa, di mana ini.. haus.. ", suaraku serak memanggil. "Celline kamu sadar nak alhamdulillah terimaksih kamu sadar sayang , kamu haus sebentar mama ambilkan", mama terseyum.

DUA HARI Kemudian

"papi sedang ke kantin beli kopi sayang, kami disini selama kamu tidak sadar, sebenernya apa yang terjadi? apa Bagas tidak sama kamu kok bisa dia ga pa pa?", mama mencecarku dengan pertanyaan pertanyaan.

Aku hanya terdiam karena kalau sampai mami tahu aku diam-diam belajar nyetir sendiri pasti aku di marahi dan gak akan ada kesempatan untuk bisa mengendarai mobil sendiri.

Mami dan papi orangtua yang protektif sekali bahkan kadang over mungkin karena aku anak perempuan satu satunya, sebenarnya mami pernah mengandung adikku tapi keguguran di usia 2 bulan karena katanya kandungan mami lemah sehingga menyebabkan keguguran.

Dari kehamilan mami yang terakhir, mami belum pernah hamil kembali entah belum rejeki apa mereka menjaga agar tidak hamil entahlah. Yang pasti papi sangat menyesali keguguran terakhir mami karena mami sempat kehilangan banyak darah bahkan koma.Tapi untunglah mami selamat dan sekarang aku kecelakaan mami dan papi cemas luar biasa bahkan papi sempat menghajar Bagas karena dia lalai menjagaku dan karena terlihat baik-baik saja.

" Mi.., Niken dan Sisi bagaimana kabarnya?", tanyaku.

"Niken terbentur dan memar di dahi nya saja mungkin karena dia pakai sabuk pengaman dan yang menyetir jadi sudah melihat akan kejadian tabrakan".

" kalo sisi mi..?"

"Sisi juga karena pakai sabuk pengaman jadi hanya pelipisnya yang robek sudah di jahit dan boleh pulang". Jelas mami

"Tapi mami gak habis pikir kenapa kamu yang paling parah sampai patah iga kamu dan tangan juga pegelangan kaki kamu juga keseleo harus di perban sana sini huh.. apa kerja nya si Bagas malah dia baik-baik aja. Kamu gak pake sabuk

pengaman ya nak?".interogasi mami.

" akhh.. kepala Celline pusing mi.. efek obat kali ya.. ngantuk", alasan ku menghindar pertanyaan mami.

" Iya sayang kata dokter memang harus banyak istrahat kamu tidur ya! mami keluar dulu isi air termos", kata mami sambil keluar kamar membawa termos air.

Ruang 502 itu yang tertera di pintu kamar selama dua hari ini Bagas hanya bisa mengintip ke dalam kamar dan senang karena akhirnya Non Celline sadar dan sudah bisa berbincang dengan nyonya. Sejak kecelakaan itu Bagas menunggu di luar kamar rasa bersalah dan menyesal membayanginya.

Andai saja waktu selesai latihan menyetir dia memaksa Non Celline untuk ikut ke mobil bersama nya mungkin kecelakaan itu tidak terjadi. Andai saja dia menolak ajakan Wita untuk berhenti sebentar untuk membeli minuman ringan pasti dia akan tau lebih awal.

Bagas tiba 15 menit di belakang setelah wita dan dirinya membeli minuman dan berbincang. Setelah mobil melaju lagi tidak lama kemudian kemacetan mengular dan ternyata di depan ada kecelakaan tunggal korban nya tiga gadis yang sedang di angkut mobil ambulan. Bagas tidak menyangka kalau itu adalah mobil Nonanya.

Bergegas dia tancap gas mengikuti ambulan itu setelah tau bahwa itu mobil Nonanya.Sebelumnya dia turun sebentar untuk mengamankan barang barang di mobil Niken.

Di Rumah sakit Bagas menghubungi papi dan mami Celline melaporkan yang terjadi. Papi Celline tiba duluan dan bertanya apa yang terjadi. Bagas menjelaskan bahwa dia mengikuti mobil temannya Celine dari belakang tapi sempat berhenti sebentar membeli minum dan mobil temannya hilang dari pengawasan selama 15 menit lalu ternyata kecelakaan itu sudah terjadi.

Papi Celline marah karena Bagas telah lalai dan abai dalam menjaga Celline padahal hanya itu tugasnya BUG.. BUG bogem mentah diterima Bagas karena kelalaian nya. Bagas diam menerimanya karena mengakui dia telah lalai menjaga Nonanya.

Maka dia sangat bersyukur pada saat Nonanya sadar dan baik baik saja walaupun masih dalam masa pemulihan tapi seiring waktu pasti Nonanya akan sembuh. Kalau sampai Nonanya kenapa-kenapa bahkan sampai hilang nyawa papi nona mengancam akan memenjarakannya karena tidak bisa menjaganya. Bagas cemas selama nona belum sadarkan diri karena nasibnya juga bergantung pada kesadaran nona. Alhamdulillah sekarang semua baik-baik saja.

"Kamu belum pulang Gas? sudah dua hari disini", ini pertama kali nya nyonya menyapanya pertanda dia sudah tidak marah lagi.

"Belum Nyonya, boleh saya jengguk Non Celline Nya?",tanyaku.

"Nanti saja kalo sudah pulang ke rumah, sekarang Celline butuh banyak istirahat, sekarang kamu pulang aja dulu dan sekalian tinggal dulu di kampung selama dua minggu sampai amarah papinya Celline reda, kamu maklum kan Gas? "

"Baik Nyonya saya mengerti saya minta maaf sekali lagi, sampaikan salam saya untuk Nona".

aku pamit sambil melihat sekali lagi kedalam kamar nona yang masih tertidur lelap 'maafkan saya Non Celline'.

#hello bagaimana suka dengan ceritanya di tunggu love dan komentar nya ya

🤗