Indry merasa lega sekali setelah melihat hasil pemeriksaan dan penjelasan dokter tadi. Ternyata, Karina hanya mengalami masuk angin biasa.
Syukurlah, hal yang ia dan Ken takuti tidak terjadi sama sekali.
Saat ini, Indry dan Karina duduk di sofa ruang tamu. Mengingat hanya ada meraka saja tanpa ada orang lain lagi kecuali para pekerja. Mereka merasa sunyi.
Para suami sedang bekerja dan sangat mustahil untuk diganggu. Sekedar untuk ditelepon pun itu mustahil untuk dilakukan.
Bukan karena Ken dan Louis akan marah. Hanya saja, mereka yang tidak enak hati mengganggu pekerjaan para suami.
"In, aku lupa menanyakan hal ini tadi dengan dokternya." Karina menepuk jidatnya pelan merutuki kelupaannya itu.
"Rupanya kamu ingin bertanya apa?" Menatap Karina heran.
"Ituloh. Selama dua bulan ini aku belum mens juga."
"Hah? Benarkah?" Indry memasang wajah cengo. Karina manggut-manggut.
"Iya. Aku sampai heran. Hal seperti ini jarang terjadi," ungkap Karina kepada sang sahabat.
