Tak ingin sampai terjadi apa-apa. Ken pun langsung membopong sang istri.
"Louis! Pimpin jalan. Kita bawa istriku ke rumah sakit," ujar Ken panik.
"Baik Tuan."
Mereka pun langsung berlari tegopoh-gopoh untuk menuju mobil. Rasanya, jantung Ken serasa berhenti melihat kondisi sang istri saat ini.
Wajah pucat seputih kapas itu membuat Ken berpikir yang macam-macam. Pikirannya begitu kalut.
"Tuhan! Kumohon, selamatkan istri dan calon anakku," doa Ken dalam hati.
Ken terus menggenggam tangan sosok yang tengah berbaring tak sadarkan diri itu. Sesekali, air matanya menetes begitu saja.
Pria beralis tebal itu terus mencium tangan sang istri.
"Maaf. Semua ini karenaku. Jika saja selama ini aku lebih memperhatikanmu lagi. Pasti semua ini takkan terjadi."
"Aku memang suami yang paling buruk di dunia."
Ken tak henti-hentinya menyalahkan dirinya setelah mengetahui penyebab Karina seperti ini.