Berlanjut.
Gadis itu memasuki ruangan Sains yang ternyata tidak terkunci. Dia masuk ke dalam sana tanpa ragu.
Setelah memasukinya, gadis yang masih berseragam sekolah itu hendak menutup pintunya.
Namun, disaat bersamaan tiba-tiba…
Hub! Tangannya ditarik oleh sosok hitam tersebut.
"Aaa!" Sontak itu membuat gadis tersebut menjerit ketakutan. Kedua matanya terbelanga ketika melihat sosok hitam dan bertopeng itu secara dekat dan sangat jelas.
Karena tidak mau mati sia-sia gadis itu melepaskan gagang pintunya dan segera pergi masuk ke dalam ruangan.
Tentu itu jalan satu-satunya bagi gadis ini. Setidaknya dia akan lebih beresiko jika lari keluar karena pastinya dia akan mudah tertangkap.
"Jangan tuan! Saya mohon tolong lepaskan saya tuan. Saya tidak ingin tiada di tempat ini, tuan. Saya mohon!"
Rasa permohonannya begitu dalam. Bahkan karena terlalu takut dia sampai menangis. Air matanya tercucur membasahi pipinya.