Chereads / Hello Boy / Chapter 14 - Kakak Angkat

Chapter 14 - Kakak Angkat

"Gak gak, gw gak mau hubungan gue sama Bagas hancur hanya karna aku cemburu gak jelas. Mungkin Bagas mau cerita ke aku mengenai Rani, tapi aku malah ngomong duluan, gue harus pergi ngejumpai Bagas."

"Ran, lo kok jadi sering banget datang ke sini. Banyak debu dan panas banget lhooo."

"Yahhh gpp Gas. Aku cuman mau lihat hasil kerja kalian doang. Aku mau lihat bisa gak ya nanti aku mengembangkan perusahaan baru itu nanti."

"Aku yakin kok kamu pasti bisa."

"Aku juga belum punya pekerja di perusahaannya. Kamu mau gak nanti jadi manager aku?"

"Jangan aku Ran, gak pantes."

"Ayo dong Gas, bantu aku untuk mengembangkan perusahaan ini nanti. Aku ajak kamu karna aku tau kamu pantes kok. kamu orangnya rajin, pekerja keras trus kamu gak gaptek juga kan."

"Tapi ini bukan karna kamu kasihan ke aku kan Ran?"

"Bukan dong Gas, harusnya kamu dong yang kasihan ke aku. Disini aku gak punya teman selain kamu, aku mau ngajak siapa lagi coba untuk bantu aku ngembangin perusahaan ini nanti."

"Oke deh Ran, gue mau."

"Yeayyy thank youuu Bagas."

"Bagasss...." Ucap Desi menghampiri mereka

"Desiii, ngapain disini."

"Haii Desi." Ucap Rani

"Aku cuman mau nganterin makanan doang kok. Ohhh kamu udah makan ya, hmmm sayang banget dong ini harus aku buang."

"Ehhh jangan di buang letakin disini aja, nanti aku makan."

"Okee sayang."

"Kayanya kalian pulang aja deh aku mau lanjut kerja dulu. Kamu pulang aja deh Des."

"Aku kan baru nyampe kok disuruh pulang?"

"Aku mau kerja dulu Desi."

"Ehhh kalo gitu aku duluan ya Gas, Des. Da dahhh."

"Hati hati Ran." Ucap Bagas

"Harusnya aku yang marah dong Gas, ini kok kamu yang marah ke aku."

"Kenapa harus kamu yang marah, aku gak bisa marah?"

"Bukan gitu, kamu marah kenapa coba?"

"Kamu udah punya pacar baru? Tunangan mama kamu ganteng gak? kaya?"

"Emang kamu pikir aku bakal mau? Okeyy aku gak cerita masalah itu ke kamu karna waktu itu aku marah banget. Rani cerita ya masalah itu?"

"Bukannn."

"Bela aja, semenjak ada Rani kamu jadi berubah Gas. Kamu pengen balikan lagi sama mantan kamu? Bilang aja."

"Apaan sihhh gak jelas. Udah aku mau kerja dulu. Terserah kamu mau ngapain disini."

Desi pun pulang ke rumahnya dan langsung masuk kamar sambil menangis. Ibu Desi pun mendengar Desi menangis sambil menyebut nama Bagas.

"Dasar Bagas cowo gak tau diri . Awas aja kalo aku jumpa sama dia." Ucap mama Desi kesal

Ogi menunggu Tiara di depan gerbang kampus, dan melihat Tiara diantar Boy lagi. Ogi merasa Tiara dan Boy semakin dekat.

"Morning Ra." Ucap Ogi menghampiri Tiara

"Morningg Gi, kita langsung kelas yok."

"Ra lo masih marah ya sama gue."

"Gak kok, tapi mulai sekarang kamu harus jujur ya ke gw. Trus kao lo ada masalah cerita aja siapa tau gw bisa bantu. Kan Kita sahabatan."

"Okee siap BuBoss!!"

"Hahaha yaudahh yokkk kelas."

Mendengar hal itu dari Tiara, Ogi tidak terlalu bahagia karna Tiara hanya menganggap Ogi sebagai sahabatnya saja.

"Ra gue mau nanya nih sama lo. Kalo gue liat liat nih lo jadi dekat atau akrab gitu sama si Boy itu. Kalian punya hubunga apa sih?"

"Ohhh dia kakak angkat aku."

"Kakak angkat? jadi lo punya ibu angkat juga? yang kemarin ngantar lo juga ya."

"Eeee iya kayanya begitu Gi."

"Kok tiba tiba sih Ran. Jangan jangan lo juga udah pindah dari rumah lo yang dulu kan. Soalnya setiap kali gue kesana gak ada lo."

"Ehhh iya Gi. Udah Gii itu Dosannya dah datang ga usah bahas lagi."

"Tapi kan masih banyak yang mau aku tanyain."

"Ssstttttt. Nanti ajaaa."

Sepulang kuliah, Boy pun langsung menjemput Tiara dan sudah menunggu di gerbang.

"Raa aku mau nanya lagi nihhh, jadiii lo sama kakak angkat lo ..."

"Gi gue dah di jemput kakak gue tuhhh. Itu mobilnya, gue langsung balik ya."

"Ehhhh Raa. Hmmmm"

"Cepat cepat jalan Boyyy."

"Kenapa looo. iya iya."

"Huhhhh. Gak kenapa gue capek aja, banyak tugas kuliah yang harus gue kerjain."

"Tugas kuliah doang."

"Doang? Lo gak tau ya tugas gw berat banget."

"Iya dehhhh. Ini kita ke tempat kerja lo atau balik ke rumah."

"Ke rumah aja. Kayanya gue izin dulu mau nugassss."

"hmm okeyyy."

"Drrtttttt drtttttt" suara hp Tiara

Boy pun melirik hpnya dan melihat itu panggilan dari Bagas.

"Halooo."

"Raa kakak mau ketemu sama kamu. Kamu dimana? lagi gak dirumah ya."

"Ohhh iya, aku lagi di luar ada urusan. Lain kali aja ya sayanggg."

"Sayang?"

"Iya ini aku lagi bareng Boyyy, kamu gak usah khawatir ya. Da dahhhh." Tiara langsung mematikan telepon dari Bagas

"Okeeey. Ternyata dia lagi sama cowo kemarin ya. Tapi kenapa Tiara harus bohong bohong kaya gitu ya." Ucap Bagas

"Siapa? Bagas?" Tanya Boy

"Iya nihh. Dia mau ngajak ketemuan."

"Ohhhh. Kalo lo mau ketemu tuh orang gue harus ikut."

"Apaaan sihhh aneh banget."

"Yah kan gue biar tau, dia cocok gak sama lo."

"Lo nyebelin banget sih Boy. Udah ahhh. Gw juga gk jadi ketemuan kok."

Setibanya Ogi di depan rumah, ia melihat sebuah mobil melewati rumahnya. Itu mobil Boy dan dia pun langsung mengikuti mobil itu. Dia baru mengetahui ternyata Rumah Boy dekat dengan rumahnya.

"Haiii Raaaa." Ucap Ogi menghampiri Boy dan Tiara yang baru saja keluar dari mobil.

"Ogiiii. Lu ngapain disini?" Ucap Tiara

"Rumah gw disini disana Ra. Trus gw liat lo jadi gw kesini."

"Gw masuk dulu ya." Ucap Boy dan meninggalkan mereka berdua

"Jadi kamu sekarang tinggal disini ya Ra. Bareng siapa aja?" Tanya Ogi

"Iya Gi. Bareng Boy dan ..... banyak lagi kok."

"Yeayyy kita jadi dekat dong. Bisa berangkat dan pulang bareng dong ke kampus."

"Hmmmm kayanya gak bisa deh Gi, soalnya mama angkat aku maunya aku pulang pergi bareng kakak aku Gi."

"Ra...Gak masuk. Makan yokkk." Teriak Boy dari dalam rumah

"Iyaaa sebentar. Tuh gw dah di panggil kakak gw Gi. Lo balik dehh sanaaa."

"Ehhh gw masuk dong. Liat liat toh gw nanti bakal sering kesini main kerumah lo. Yok masuk." Ogi pun langsug memasuki rumah Boy

"Ehhh Gi...."

"Wawww bagus juga ya nihhh Rumah. Banyak barang barang yang bagus banget." Ucap Ogi

"Ehhh Gi jangan dipegang nanti Boy marah."

"Heyy ngapain lo kesini? Tanya Boy melihat Ogi yang berada dirumahnya.

"Gw cuman mau main bentar kok. Kan ini rummahnya Tiara juga." Ucap Ogi

Boy pun terdiam dan bingung mendengar perkataan Ogi.

"Ra lo ngarang cerita apa ha?" Tanya Boy karna dia tahu pasti tiara sedang mengarang cerita yang gak jelas.