Keesokan harinya, Sean berniat ingin mengunjungi Arini yang kini telah berpindah ke rumah sakit yang lebih dekat dengan apartemen laki-laki itu. Sean terlihat sangat bahagia, karena akhirnya ia bisa pulang dari padatnya jadwal syutting maupun menyanyi. Satu bungkus paper bag ukuran besar juga sekeranjang buah berada di tangannya, kali ini ia mengunjunginya dengan seorang diri tanpa Mirae. Karena memang tidak ada yang mengetahui tentang dirinya yang membawa Arini ke rumah sakit milik ayah tirinya itu, kecuali Mirae sahabat Arini.
Keadaan rumah sakit yang sepi membuat laki-laki itu bebas tanpa menggunakan penyamarannya agar tidak diketahui staff rumah sakit maupun pengunjung.
Tiba di sebuah kamar inap yang memang khusus untuk Arini, ia pun masuk dengan senyum yang sedari tadi mengembang dari wajah tampannya.
"Selamat malam, My Queen!" sapa Sean.
Arini yang tengah berdiri menghadap jendela itu pun menoleh. "Sean?"
