Tapi alice tak tega membangunkan mamanya. Dia hanya duduk di kursi, di samping mamanya dan mengusap lembut punggung tangan mamanya, tak henti melakukan itu.
"Mama, kapan mau bangun. Mama capek banget ya karena adik. Sakit banget ya?" bisik alice sendiri kepada abel yang masih tertidur.
Awalnya abel hanya pura-pura tidur dan diam-diam menangis. Menahan rasa sakit di perutnya di tambah hatinya karena ucapan kenan. Menyebutnya membuang waktu kenan, pura-pura. Dia melakukan semuanya untuk siapa? Kenan juga kan. Untuk mengandung anak kenan. Memberikan abel adik. Tapi lama kelamaan abel benar-benar tertidur pulas. Tadinya abel tidur dengan posisi miring kiri, tapi lilis meminta abel untuk meluruskan badannya. Takut bangun-bangun nanti badannya sakit.
Lalu lilis juga menarik selimut untuk abel. Membenarkan selimut untuk abel.
"Non, non kan belum makan. Ini kan sudah lihat keadaan mamanya, mbak belikan makaban bagaiman?" tanya mbak lala kepada alice.