Chereads / TERPAKSA MENIKAHI DUDA / Chapter 23 - BAB 23. Jatuh cinta juga membeci kenan

Chapter 23 - BAB 23. Jatuh cinta juga membeci kenan

Untuk alasan hari ini, Abel jatuh cinta pada laki-laki yang tak dia kenal itu, entah bagaimana? Hati abel bergetas padanya, walau dia jauh diatas abel.

"Tuan."

Abel kelepasan, dia begitu saja berani menahan tangan kenan secara tiba-tiba. Kenan yang sejak tadi melangkah didepan abel pun otomatis terhenti karena tangannya ditahan abel.

"Ada apa?"

Jantung kenan berebar kencang, tangan kecil abel itu yang membuat jantungnya bereaksi, setelah sekian lama, tak ada yang memegang tangannya, seorang wanita pun. Rindukah kenan dengan sentuhan lembut seorang wanita, dan sekarang terjadi. Dia menoleh menatap abel.

"Kenapa tuan diam-diam melakukannya?" tanya abel kepada kenan.

"Ingin bilang, tapi belum sempat. Sebagai gantinya, kamu melakukan apapun untuk saya dan alice." Kata kenan, terkesan dingin, tapi manis bagi abel.

Bahkan abel juga bersedia memberikan nyawanya untuk mereka berdua, dia sudah sangat mencintai alice, sudah dia anggap seperti anaknya sendiri, juga jatuh hati pada laki-laki didepannya itu, yang baru dia temui, tapi perduli pada ayahnya.

"baik."

Abel mengangguk. Kenan menatap kedua tangan mereka yang bertaut. Abel mengerti, dia mengangguk minta maaf dan melepaskannya.

"maaf," kata abel kepada kenan.

Keduanya pun melanjutkan perjalanan kembali ke luar rumah sakit, mendekati mobil, kenan yang menggandeng tangan abel menuju ke mobil. Membukakan pintu untuk abel.

"Sudah mama?" tanya alice dari dalam mobil.

"Iya sudah."

Abel akan masuk, kenan dengan manisnya melindungi kepada abel yang akan masuk kedalam mobil. Lilis dan alice yang senyum-senyum melihatnyan. Abel duduk disamping alice yang duduk ditengah.

"mama manis banget ya sana papa." Alice memeluk abel disampingnya.

Abel hanya senyum malu-malu. Kenan senang sekali melihat alice senyum sejak kemarin bersama abel. Kenan berputar dan masuk kedalam mobil, kembali duduk di tempat duduknya, disamping bayu.

"pak bos, mesra banget sama bu bos. Ekhemm..." bayu yang bahkan akan menyetir pun menyempatkan diri untuk menggoda kenan.

Kenan hanya melotot kepada bayu, memerintahkan bayu untuk segara jalan. Bayu hanya mengangguk. Baru dia menginjak pedal gasnya, tiba-tiba saja ada wanita yang berdiri didepannya. Dia sedang lari-lari hampir menabrak mobil. Mobil bayu kearah keluar rumah sakit, sementara perempuan itu akan masuk.

"Woy. Gimana sih nyetir mobil. Bisa nyetir gak loh." Tapi wanita itu yang marah-marah.

Bayu dan kenan melihat siapa wanita didepan mobil mereka itu. Begitu juga dengan lilis, alice dan abel dibelakang. Abel merasa tak asing dengan wanita itu. Dia fara, temannya, sahabatnya.

"dia temen aku," kata abel yang membuat semua didalam mobil tak percaya mendengarnya.

"mana punya teman seperti itu?" kata alice kepada abel. Fara itu anaknya memang lebih berani dan kalau bicara suka-suka dia saja.

"mama boleh keluar kan, ketemu temen mama?" tanya abel kepada alice.

"Mama, alice capek mau pulang. Tadi nunggu mama juga lama, suruh temen mama ikut ke rumah saja, gimana?" kata alice pada mamanya. Kenan memberi isyarat dari kursi depan.

"iya. Mama suruh temen mama ikut satu mobil sama kita emang boleh?"

"boleh."

"makasih sayang."

Abe mencium pipi alice sebagai tanda terimakasih. Abel menurunkan kaca mobil disisinya dan meminta sahabatnya itu untuk masuk.

"Ra, masuk."

Fara melotot melihat yang didalam mobil mewah itu ternyata sahabatnya, abel, yang sejak kemarin malam dia cari, gak ada kabar, telfon gak diangkat, pesan gak dibalas.

"Bel, lo kau diculik mereka? Turun bel, gue bakalan selametin elo."

Fara seenaknya saja berbicara. Dia bahkan ingin membuka pintu mobil dari sisi abel. Kenan yang melihatnya langsung turun dan menahan tangan fara yang akan menarik abel.

"Jangan seenaknya anda bicara ya, kami bukan penculik. Kalau tidak ada perlu penting dengan abel, pergi saja."

"Mas, fara sahabat aku, dia cuma parno aja." Abel menahan tangan kenan yang menggenggam erat tangan sahabatnya itu.

Mas?

Fara makin bingung mendengarnya, abel memanggilnya mas.

"Fa, ikut ke mobil, nanti aku jelasin semuanya. Jangan sembarangan ngomong, kamu sih ngomongnya gitu." Abel mencoba membujuk fara.

"Jangan sekarang. Anda bisa pergi dan kembali nanti Alice harus istitahat."

Fara ingin masuk tapi kenan melarangnya. Abel tak bisa menolak kalau sudah menyangkut alice. Abel meminta fara untuk menemui mamanya, mama tirinya akan menjelaskan semuanya.

"Masuk aja ke kamar ayah, nanti mama jelasin semuanya soal aku. Mama tau kok. Semuanya aman fa. Gak usah khawatir sama aku."

Kenan mendorong fara menjauh. Fara sedikit tak suka kepada kenan. Kenan kembali masuk kedalam mobilnya. Dia meminta batu untuk menjalankan mobilnya menuju ke rumah, agar Alice bisa istirahat di rumah dengan secepatnya.

Abel merasa tak dihargai kali ini oleh kenan, hanya karena kenan mengusir sahabat karibnya. Sejak kecil tumbuh bersama, kali ini abel merasa dirinya benar-benar sudah dibeli oleh kenan.

Abel memalingkan muka dari alice. Dia menatap ke jendeka luar. Menangis disana. Alice melihat mamanya yang setelah kejadian itu hanya diam.

"Mama, mama ok?" alice melirik mamanya. Dia menatap mamanya yang terlihat dari kaca mobil, menangis.

"Mama nangis?" tanya alice kepada sang mama, kepada abel.

Abel hanya diam saja. Lilis dan kenan melirik abel. Abel tak menjawab dan menahan tangisannya.

"Mama, mama jangan nangis. Mama nangis kenapa?" tanya alice meminta mamanya menatap dia. Abel benar-benar menangis.

Hatinya sakit melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu tadi. Sekilas dia kagum dan jatuh cinta kepada kenan, tapi kenan menunjukan kekuasaannya, kesombongannya.

"gara-gara papa ya, tadi itu temen mama ya? Papa kasar ya sama temen mama? Papa memang seperti itu. Alice mau main sama temen alice, kadang gak boleh. Alice gak apa-apa padahal tadi kalau temen mama ikut satu mobil sama kita pulang."

"Temen mama cerewet alice, nanti ganggu kamu istirahat." Jawab kenan tanpa permisi. Membuat abel makin menangis.

"Papa, kalau om bayu yang dihina orang, gimana?"

"papa cincang mulutnya, cuma papa yang boleh hina om bayu."

"Tuh kan. Mama juga pasti sedih, papa aja marah gitu baru ditanya aja."

Kenan baru paham apa yang dimakssud alice. Tapi fara tadi sangat menggangu. Abel memalingkan mukanya lagi. Dia makin menangis dan memalingkan mukanya dari alice.

"Papa, hayo mamanya makin nangis kan? Minta maaf ke mama. Berhentiin mama biar gak nangis papa."

"Gimana? Beliin balon? Apa ice cream? Gitu aja nangis."

"kenan!"

"papa!"

"iya, papa yang minta maaf. Nanti jemput deh bay temennya abel, suruh ke rumah ya. Sekalian ajak makan malam untuk minta maaf, gimana?" tanya kenan kepada semuanya yang duduk dibelakang.

"Mama, gimana?" tanya alice pada abel. Tapi abel tak berhenti menangis.

"Papa, peluk mama biar gak nangis." Kata alice kepada papanya.

"Atau cium bibir mamanya, al, biar mamanya berhenti nangis. Biasanya gitu." Timpal lilis disamping cucunya itu.

Kenan melotot mendengarnya. Alice mengangguk setuju.